Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung mencatat sebanyak 3.268.683 kejadian sambaran petir terjadi wilayah Jawa Barat sepanjang November 2024.

"Kejadian sambaran petir ini terdiri atas jenis petir awan ke tanah 979.820 kejadian dan petir dalam awan 367.920 kejadian," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Senin.

Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur Bandung dan mayoritas kota besar di Indonesia

Teguh menjelaskan jenis petir awan ke tanah atau Cloud to Groud Strokes (CG) merupakan jenis petir yang harus diwaspadai karena paling berbahaya dari semua jenis petir.

Petir jenis CG, kata dia, paling merusak dan berbahaya karena dapat menyambar langsung ke pemukiman atau kawasan perkantoran yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan bangunan.

Sementara petir dalam awan atau Intercloud (IC) terjadi di antarawan atau di dalam awan yang sangat berbahaya bagi penerbangan karena sambarannya menjalar melalui udara di antara dua badai petir atau thunderstorm.

“Sepanjang periode November 2024 kejadian petir tertinggi terjadi pada minggu ketiga November 2024 sebanyak 1.347.740 kejadian dan jumlah kejadian terendah terjadi pada minggu pertama sebanyak 296.781 kejadian” katanya.

Lebih lanjut Teguh mengungkapkan berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh, wilayah dengan jumlah petir tertinggi adalah Kabupaten Sumedang dengan 616.898 kejadian sambaran petir.


Masyarakat diharapkan untuk perlu mengurangi aktivitas di luar rumah saat terjadi hujan maupun mencari tempat berlindung atau menjauhi tempat-tempat yang mudah tersambar petir seperti tiang listrik, menara dan lainnya.

“BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Teguh.

Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur Bandung dan mayoritas kota besar di Indonesia

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024