Antarajabar.com - Pebalap sepeda dari klub Pegasus Yogyakarta, Dadi Suryadi menjuarai Kejuaraan Balap Sepeda Klasik Tanjakan Pikiran Rakyat Thropy 2015 ke-36  Bandung - Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu

Pada kejuaraan balap sepeda berkarakter tanjakan tersebut, Dadi finis di urutan pertama setelah menyelesaikan balapan sepanjang 56 kilometer dengan catatan walktu satu jam, 17 menit dan 44 detik.

Sementara peringkat kedua, ditempati oleh Kurniawan dan Abdul Soleh. Sementara pembalap veteran langganan juara di ajang tanjakan itu, Tonton Susanto dari Jabar harus puas finish di peringkat kedelapan.

Meski demikian, Tonton masih sangat kompetitif memberikan ancaman di sepanjang jalur meski harus puas di peringkat keempat, dan gagal mengulang tradisi sejarah yang kerap dicatatnya di jalur itu.

Sementara kiprah Dadi Suryadi merupakan yang pertama kalinya menjuarai PR Thropy untuk kategori senior. Meski demikian pembalap asal Kabupaten Sumedang Jabar itu pernah menjuarai balapan itu pada tahun 2008 saat ia turun pada kategori yunior.

Sebanyak 400 pembalap sepeda ikut ambil bagian pada kejuaraan itu yang start dilakukan di Jalan Asia Afrika Kota Bandung, tepatnya di depan Kantor Pusat Harian Umum Pikiran Rakyat. Balapan klasih berusia 36 tahun tanpa pernah absen itu juga diikuti oleh pembalap dari 14 provinsi di Indonesia.

Pembalap menyusuri jalur Jalan Sudirman, Cimahi, Ngamprah, Parongpong, Lembang dan finish di Gunung Tangkuban Perahu.

"Saya senang bisa menjuarai balapan ini, rutenya baru pertama kali saya lewat ngamprah dan sama sekali tidak tahu jalurnya. Namun saya berusaha tetap di urutan terdepan dan melakukan break empat kilometer menjelang finish," kata Dadi Suryadi.

Ia mengaku sempat kaget dengan jalur Ngambrah pada balapan itu, pasalnya langsung disuguhi tanjakan yang cukup terjal pada saat otot kakinya belum panas. Pada kondisi itu, ia harus tetap mempertahankan posisinya di urutan depan.

Rute itu, menurut dia berbeda dengan rute sebelumnya, termasuk pada saat ia menjuarai kategori yunior pada 2008 yang melintasi jalur Purwakarta, Subang dan finish di Tangkuban Perahu.

Menurut dia, balapan tanjakan begitu menantang pasalnya harus menaklukan udara tipis oksigen di kawasan Cikole hingga finish. Dadi melakukan break empat kilometer jelang finish yang membuatnya bisa melepaskan diri dari kelompok pembalap di urutan terdepan.

Sementara itu Ketua Panitia Kejurnas Tanjakan PR Thropy 2016 Irwanto menyebutkan, kejurnas itu merupakan kegiatan rutin tahunan dan kali ini juga sebagai ajang uji tanding dan persiapan menjelang PON XIX/2016 Jabar.

"Kejurnas Tanjakan PR Thropy merupakan kejuaraan klasik dan salah satu ikon di Jawa Barat. Kejuaraan khas tanjakan ini diikuti pembalap-pembalap papan atas nasional," kata Irwanto menambahkan.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015