Antarajabar.com - Harga bawang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat,  tidak stabil selama dua bulan belakangan dan itu membuat para petani bawang menjadi resah dan cemas.

Seorang petani bawang, Karso, di Cirebon, Sabtu, menuturkan harga bawang sekarang ini tidak stabil karena dalam dua bulan ini harga naik turun dan selama november sudah beberapa kali harga berubah-ubah .

"Harga bawang di tangan para petani mengalami ketidak stabilan dan ini membuat kami harus lebih menekan pengeluaran untuk penanaman bawang," katanya.

Sekarang harga bawang per kilogramnya berkisaran Rp 10 ribu untuk bawang yang masih ada batang dan daunnya dan untuk bawang yang sudah di potong berkisaran di antara Rp 13.500 dan dua hari yang lalu dibawah itu.

"Harganya tidak menentu sekarang Rp10 ribu yang kemarin itu Rp8 ribu," ujarnya.

Sementara itu Wirson petani yang lain juga mengatakan hal yang sama dan ia merasa kurang ada perhatian dari pemerintah dimana sekarang ini pupuk semakin naik dan harga bawang naik turun begitu juga pestisidanya terus merangkak naik setiap tahun dan bahkan sebulan juga terkadang naik.

"Kami para petani berharap agar harga bawang bisa ada harga dasarnya dan harga pestisida bisa lebih ditekan lagi," imbuhnya.

Kali ini merupakan musim tanam yang ke dua kalinya dan pada musim tanam kali ini para petani harus mengeluarkan modal yang lebih besar, karena air yang mereka pakai yaitu air bor dan petani harus menambah untuk bensin pompa airnya.

"Musim tanam kali ini kami mengeluarkan modal yang lebih tinggi lagi mengingat air yang untuk mengaliri lahan kami adalah air dari sumur bor," tambahnya. 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015