Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyatakan jalur Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dibangun di kawasan Sumedang yang rawan bencana longsor.
        
"Tol Cisumdawu itu ada yang dibangun dibeberapa titik rawan bencana longsor," kata Kepala BPBD Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana melalui telepon seluler, Rabu.
        
Ia mengatakan rawan longsor di jalur pembangunan Tol Cisumdawu itu berada di kawasan Pasirbiru di Kecamatan Rancakalong, Ciherang dan Girimukti di Kecamatan Sumedang Selatan.
        
Daerah tersebut, lanjut dia, memiliki kondisi tanah yang labil sehingga berpotensi terjadinya longsor dan pergerakan tanah.
        
"Di jalur Cisumdawu itu terdapat tanah tebing, dan juga tanahnya labil," katanya.
        
Meskipun berada di kawasan rawan longsor, kata Ayi, pihak Satuan Kerja Tol Cisumdawu tetap merencanakan pembangunan jalannya di daerah tersebut.
        
Rencana pembangunan proyek nasional itu, kata dia, tidak melibatkan BPBD Sumedang sebagai pemerintah daerah yang mengetahui kondisi dan ancaman bencana alam di daerah.
        
"Maunya kita dilibatkan, tapi sampai saat ini tidak, mungkin karena BPBD Sumedang ini baru dibentuk," katanya.
        
Sementara itu, pembangunan Tol Cisumdawu sedang dalam tahap pembangunan dan pembebasan lahan.
        
Pemerintah Provinsi Jabar telah melakukan pembebasan lahan seksi dua jalan tol tersebut sekitar 83 persen dari panjang tol sekitar 60km.
        
Total anggaran untuk seksi dua Tol Cisumdawu yang meliputi wilayah Rancakalong-Sumedang diperkirakan sebesar Rp4,57 triliun.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015