Antarajabar.com - Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat, telah merencanakan penerapan teknologi aplikasi pelaksanaan satuan organisasi tata kerja (SOTK) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rakyat.
"Cimahi memiliki komitmen peningkatan pelayanan kesehatan rakyat dengan pengaplikasian sistem dan pelaksanaan SOTK yang baru sebagai sarana dalam miningkatkan pelayan kesehatan rakyat," kata Wali Kota Cimahi Atty Suharti di Cimahi, Senin.
Pemerintah Kota Cimahi telah lama merintis untuk menciptakan kota Cerdas yang didukung oleh telematika atau teknologi untuk meningkatkan pelayanan yang tepat, cepat, akurat dan murah, katanya.
Dukungan teknologi itu, katanya, harus mampu memberikan pelayanan kesehatan rakyat yang lebih baik dan dapat dikenali serta diaplikasikan oleh seluruh masyarakat.
"Awalnya akan sangat menyulitkan dan jauh dari manfaat yang diterima, tapi setelah terbiasa dapat dilihat manfaat dalam mendukung pelayanan. Penggunaan sistem ini menjadi sangat strategis bagi kita," katanya.
Ia mengungkapkan permasalahan kesehatan rakyat masih banyak terdengar seperti gizi buruk, diare, demam berdarah dengued (DBD), kesehatan ibu, dan bayi.
Tantangan lain pemerintah dalam sektor kesehatan yakni persoalan sanitasi lingkungan yang kurang baik, rumah yang tidak sehat dan tidak layak huni, dan perilaku hidup sehat yang belum merata.
Bahkan yang populer, kata Atty, kesulitan akses untuk mendapatkan jaminan kesehatan sosial karena birokrasi yang panjang, kunjungan pasien tidak merata karena memiliki perbedaan pandangan terhadap pelayanan.
"Permasalahan tersebut haruslah kita selesaikan, pelayanan kita perbaiki, kemampuan pelayanan kita tingkatkan agar terjadi pemerataan kualitas pelayanan," katanya.
Ia menambahkan Pemerintah Kota Cimahi akan memperbaiki pelayanan kesehatan rakyat dengan memperbaiki struktur organisasi di Puskemas sesuai Permenkes nomor 75 tahun 2014.
Perbaikan itu, lanjut dia, sebagai komitmen Pemerintah Kota Cimahi untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat sekaligus upaya meningkatkan indek pembangunan manusia.
"Saatnya kita membangun komitmen diri tanpa ada tekanan dan paksaan dari luar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Cimahi memiliki komitmen peningkatan pelayanan kesehatan rakyat dengan pengaplikasian sistem dan pelaksanaan SOTK yang baru sebagai sarana dalam miningkatkan pelayan kesehatan rakyat," kata Wali Kota Cimahi Atty Suharti di Cimahi, Senin.
Pemerintah Kota Cimahi telah lama merintis untuk menciptakan kota Cerdas yang didukung oleh telematika atau teknologi untuk meningkatkan pelayanan yang tepat, cepat, akurat dan murah, katanya.
Dukungan teknologi itu, katanya, harus mampu memberikan pelayanan kesehatan rakyat yang lebih baik dan dapat dikenali serta diaplikasikan oleh seluruh masyarakat.
"Awalnya akan sangat menyulitkan dan jauh dari manfaat yang diterima, tapi setelah terbiasa dapat dilihat manfaat dalam mendukung pelayanan. Penggunaan sistem ini menjadi sangat strategis bagi kita," katanya.
Ia mengungkapkan permasalahan kesehatan rakyat masih banyak terdengar seperti gizi buruk, diare, demam berdarah dengued (DBD), kesehatan ibu, dan bayi.
Tantangan lain pemerintah dalam sektor kesehatan yakni persoalan sanitasi lingkungan yang kurang baik, rumah yang tidak sehat dan tidak layak huni, dan perilaku hidup sehat yang belum merata.
Bahkan yang populer, kata Atty, kesulitan akses untuk mendapatkan jaminan kesehatan sosial karena birokrasi yang panjang, kunjungan pasien tidak merata karena memiliki perbedaan pandangan terhadap pelayanan.
"Permasalahan tersebut haruslah kita selesaikan, pelayanan kita perbaiki, kemampuan pelayanan kita tingkatkan agar terjadi pemerataan kualitas pelayanan," katanya.
Ia menambahkan Pemerintah Kota Cimahi akan memperbaiki pelayanan kesehatan rakyat dengan memperbaiki struktur organisasi di Puskemas sesuai Permenkes nomor 75 tahun 2014.
Perbaikan itu, lanjut dia, sebagai komitmen Pemerintah Kota Cimahi untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat sekaligus upaya meningkatkan indek pembangunan manusia.
"Saatnya kita membangun komitmen diri tanpa ada tekanan dan paksaan dari luar," katanya.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015