Antarajabar.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Bandung menyatakan kabut asap yang sempat menyelimuti wilayah ibu kota Provinsi Jawa Barat beberapa hari lalu bukan karena asap kiriman akibat kebakaran hutan di Sumatera atau Kalimantan.
"Kabut asap di Bandung itu bukan karena kabut asap kiriman tapi kabut asap biasa. Itu uap udara biasa," kata Peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Muhammad Iid, ketika dihubungi Antara, Senin.
Ia mengatakan, posisi Jabar berada di wilayah selatan sementara letak Kalimatan dan Sumatera berada di wilayah tenggara.
"Sementara arah anginnya dari tenggara, makanya tidak mungkin (asap di Bandung) dari Sumatera dan Riau. Kecuali arah anginnya dari barat, mungkin saja terdampak (terkena) kabut asap," kata dia.
Akan tetapi, lanjut Iid, BMKG pusat memprediksi saat ini ada semacam kondisi penjalaran udara di Samudera Hindia ke arah timur.
"Dan posisi di Jawa Barat sendiri, kondisi udaranya panas kering. Pada saat ini di Jawa sendiri relatif lebih dingin, semakin tinggi makin dingin, tapi ini kebalikan di atas hangat di bawah dingin, seolah-oleh kabur," ujar dia.
Beberapa hari lalu, kabut tebal menyelimuti langit di kawasan Bandung, akibatnya sejumlah penerbangan di Bandara Husein Sastranegara tertunda.
Perwakilan Humas PT Angkasa Pura II Mabruri, membenarkan pihaknya terpaksa menunda beberapa penerbangan lantaran jarak pandang pilot tidak ideal dalam beberapa hari lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Kabut asap di Bandung itu bukan karena kabut asap kiriman tapi kabut asap biasa. Itu uap udara biasa," kata Peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Muhammad Iid, ketika dihubungi Antara, Senin.
Ia mengatakan, posisi Jabar berada di wilayah selatan sementara letak Kalimatan dan Sumatera berada di wilayah tenggara.
"Sementara arah anginnya dari tenggara, makanya tidak mungkin (asap di Bandung) dari Sumatera dan Riau. Kecuali arah anginnya dari barat, mungkin saja terdampak (terkena) kabut asap," kata dia.
Akan tetapi, lanjut Iid, BMKG pusat memprediksi saat ini ada semacam kondisi penjalaran udara di Samudera Hindia ke arah timur.
"Dan posisi di Jawa Barat sendiri, kondisi udaranya panas kering. Pada saat ini di Jawa sendiri relatif lebih dingin, semakin tinggi makin dingin, tapi ini kebalikan di atas hangat di bawah dingin, seolah-oleh kabur," ujar dia.
Beberapa hari lalu, kabut tebal menyelimuti langit di kawasan Bandung, akibatnya sejumlah penerbangan di Bandara Husein Sastranegara tertunda.
Perwakilan Humas PT Angkasa Pura II Mabruri, membenarkan pihaknya terpaksa menunda beberapa penerbangan lantaran jarak pandang pilot tidak ideal dalam beberapa hari lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015