Analis mata uang Lukman Leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca Federal Reserve (The Fed) memberikan pernyataan dovish dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps).

“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah The Fed memberikan pernyataan dovish dalam pertemuan FOMC dan memangkas suku bunga sebesar 25 bps,” katanya ketika dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.

The Fed disebut menyampaikan bahwa inflasi sudah tak jauh dari target, yakni 2,4 persen menuju 2 persen.

Selain itu, tekanan sektor tenaga kerja mulai mereda dengan tingkat pengangguran stabil di kisaran 4,1 persen pada Oktober 2024 atau sama seperti bulan sebelumnya.

Bank Sentral AS juga menekankan bahwa pemilihan presiden AS takkan mempengaruhi kebijakan mereka.

“Kebijakan Trump (Donald Trump yang memenangkan pilpres AS) mungkin bisa berimbas ke the Fed (seperti kebijakan tarif/perang dagang yang bisa memicu inflasi), namun maksud Powell (Kepala The Fed Jerome Powell) adalah Trump tidak dapat mengintervensi kebijakan mereka, dan mengatakan Trump tidak bisa memecat dia, dan dia juga tidak akan mengundurkan diri walau diminta,” ujar Lukman.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis: Rupiah menguat pasca The Fed beri pernyataan "dovish"

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024