Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpotensi bergerak menguat terbatas di tengah 'wait and see' pengumuman suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
IHSG dibuka melemah 10,30 poin atau 0,14 persen ke posisi 7.373,56. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,07 poin atau 0,23 persen ke posisi 899,35.
"IHSG berpeluang menguat terbatas," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto akan segera meluncurkan lembaga Daya Anagata Nusantara (Danantara) beserta dengan besaran dana kelolaannya.
Pelaku pasar juga menantikan data ekonomi yaitu cadangan devisa oleh Bank Indonesia (BI) untuk periode Oktober 2024 dan mengantisipasi pengumuman MSCI major review pada Kamis (07/11) ini.
Dari mancanegara, Donald Trump mengalahkan rival dari Partai Demokrat Kamala Harris, setelah memenangkan setidaknya 295 suara Electoral College, termasuk negara bagian swing yang penting seperti Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.
Kemenangan Partai Republik sekaligus mendorong Trump Effect ke aset lain, seperti Bitcoin yang melesat mencetak rekor tertinggi di atas 75.000 dolar AS dan indeks dolar AS (DXY) berada di jalur kenaikan dengan persentase satu hari terbesar sejak September 2022.
Saat ini fokus pelaku pasar beralih pada penantian kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), yang melangsungkan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) selama dua hari sejak kemarin sampai hari ini (6-7 November 2024).
Sementara itu, Dari bursa AS, Wall Street menguat setelah Donald Trump dinyatakan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi menguat di tengah 'wait and see' kebijakan The Fed
IHSG dibuka melemah 10,30 poin atau 0,14 persen ke posisi 7.373,56. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,07 poin atau 0,23 persen ke posisi 899,35.
"IHSG berpeluang menguat terbatas," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto akan segera meluncurkan lembaga Daya Anagata Nusantara (Danantara) beserta dengan besaran dana kelolaannya.
Pelaku pasar juga menantikan data ekonomi yaitu cadangan devisa oleh Bank Indonesia (BI) untuk periode Oktober 2024 dan mengantisipasi pengumuman MSCI major review pada Kamis (07/11) ini.
Dari mancanegara, Donald Trump mengalahkan rival dari Partai Demokrat Kamala Harris, setelah memenangkan setidaknya 295 suara Electoral College, termasuk negara bagian swing yang penting seperti Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.
Kemenangan Partai Republik sekaligus mendorong Trump Effect ke aset lain, seperti Bitcoin yang melesat mencetak rekor tertinggi di atas 75.000 dolar AS dan indeks dolar AS (DXY) berada di jalur kenaikan dengan persentase satu hari terbesar sejak September 2022.
Saat ini fokus pelaku pasar beralih pada penantian kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), yang melangsungkan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) selama dua hari sejak kemarin sampai hari ini (6-7 November 2024).
Sementara itu, Dari bursa AS, Wall Street menguat setelah Donald Trump dinyatakan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi menguat di tengah 'wait and see' kebijakan The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024