Antarajabar.com - International Telecommunication Union (ITU) --organisasi PBB untuk informasi dan teknologi komunikasi-- mengungkapkan, meski penetrasi pasar telepon seluler di Indonesia tinggi, namun potensi layanan keuangan digital (LKD) di negeri ini masih belum tersentuh.
        
"Potensi LKD masih hampir belum tersentuh karena hanya 0,4 persen dari populasi orang dewasanya memiliki 'rekening mobile'," kata Sekretaris Jenderal ITU Houlin Zhao dalam pernyataan tertulis ITU di Jakarta, Sabtu.
        
Data ITU juga menyebutkan, di Asia Pasifik diperkirakan setidaknya 1,2 miliar orang tidak memiliki akses terhadap bank maupun layanan keuangan formal lainnya, terutama mereka yang berasal dari Tiongkok dan Indonesia.
        
Meski begitu, beberapa negara di kawasan ini telah membuat komitmen untuk mengadopsi berbagai saluran inovatif, terutama LKD agar akses terhadap layanan keuangan dasar bagi masyarakat miskin meningkat.
        
"Hal tersebut juga bagian tantangan bidang sosial ekonomi ITU agar akses terhadap layanan keuangan formal bagi dua miliar masyarakat miskin dunia, secara bertahap meningkat," kata Zhao.
        
Oleh karena itu, tambahnya, ITU grup fokus LKD bagi keuangan inklusif akan menyelenggarakan pertemuan global ketiga kalinya di Kuala Lumpur pada 30 September sampai 2 Oktober dan dilanjutkan dengan pertemuan di Jenewa, Swiss pada bulan Desember.
        
Laporan Final dan buku panduan diharapkan dapat dipublikasikan pada akhir 2016.
        
Grup fokus terdiri dari 60 organisasi berasal dari 30 negara dan bertujuan menjembatani jarak antara pembuat peraturan atau regulator di bidang telekomunikasi dan layanan keuangan serta antara sektor swasta dan pelayanan publik.
        
Perwakilan LKD dari berbagai ekosistem akan secara pragmatis menjawab beberapa persoalan utama yang saat ini menghalangi LKD untuk melayani mereka yang belum memiliki akses perbankan.
        
Empat Kelompok Kerja telah dibentuk, masing masing terdiri dari regulator, pelaku atau operator dan juga organisasi perlindungan konsumen.

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015