Antarajabar.com - Dinas Perhutanan Jawa Barat menurunkan personilnya untuk bantu memadamkan api yang semakin meluas di Gunung Burangrang, Kabupaten Bandung Barat.

"Menurut laporan Perum Perhutani Bandung Utara, saat ini pihaknya sedang berupaya memadamkan sisa api yang masih berkobar di area tebing dan jurang, pasalnya kedua area tersebut sulit dijangkau, untuk itu kami siap menurunkan personil untuk membantu pemadaman api dikedua area tersebut," kata Kepala Dinas Perhutanan Jawa Barat, Budi Susatijo, Jumat.

Budi menyatakan kini 1,5 hektare lahan yang berhasil dipadamkan oleh tim gabungan. Tim gabungan tersebut terdiri pihak Perhutani, yang dibantu oleh sejumlah kelompok masyarakat, seperti Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sinar Burangrang, warga Kampung Nyalindung dan Pasirkuning, Karang Taruna Pasir Kuning, Babinsa, Binmas, dan BKSDA setempat.

"Masih ada sekitar 1,5 hektar lagi yang belum padam, maka dari itu kami siap turunkan personil untuk membantu proses pemadaman api di Burangrang," kata Budi.
 
Meski pemadaman telah berlangsung sejak Rabu (16/9) pagi, kobaran api masih tersisa karena luasnya area hutan Burangrang dan curamnya titik lahan yang terbakar. Selain dua faktor itu, kendala yang dialami yaitu tidak ada sumber air yang bisa digunakan disekitar titik-titik api tersebut. Akibatnya, pemadaman api dilakukan dengan cara memanfaatkan embun-embun di daun.

"Menurut laporan, mereka menggunakan Dedaunan basah yang diciprat-cipratkan ke batang pohon hingga tetesan airnya mengenai kobaran api. Hal itu dilakukan karena tentu tidak mungkin memanggil mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api di dalam hutan," katanya.

Selain itu, agar kobaran apinya benar-benar padam, sejumlah petugas dan warga menggali tanah lalu dilemparkan hingga menutupi kobaran. Kobaran yang sudah tertimbun tanah ini kemudian dicek kembali, untuk memastikan api tidak merembet. Apalagi, hembusan angin begitu kencang sehingga titik kebakaran harus terus dicek.

Ia berharap tim gabungan yang sedang bergotong royong memadamkan kebakaran hutan Gunung Burangrang bisa bergerak cepat, agar kejadiannya tidak sama dengan yang terjadi di Gunung Papandayan.

"Angin kencang, tidak ada sumber air juga, sulit jika dikerjakan oleh sebagian orang saja. Perlu orang banyak untuk memadamkan api dengan cara seperti itu," kata Budi.

Ia juga berharap Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung Barat ikut terjun langsung menangani kebakaran tersebut. Pasalnya semakin banyak orang akan semakin mempermudah sekaligus mempercepat proses pemadaman api.

Sebelumnya, kebakaran di Hutan Gunung Burangrang sudah terjadi sejak Selasa (15/9) lalu. Kebakaran tersebut diperkirakan telah meludeskan lahan sedikitnya tiga hektare. Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti dari kebakaran tersebut.

Pewarta: Wanda

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015