Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) membuka Program Studi (Prodi) Subspesialis Urologi pertama di Indonesia guna meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.
Di samping itu FKUI juga membuka Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi.
"Pembukaan tiga prodi baru ini menjadi sebuah terobosan dalam pendidikan kedokteran yang dirancang guna memenuhi kebutuhan pelayanan spesialis dan subspesialistik bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia," kata Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Ari mengatakan dibukanya ketiga prodi ini juga akan memperluas akses masyarakat, khususnya terhadap layanan kedokteran emergensi, jantung dan pembuluh darah, serta urologi yang berkualitas.
Ia menjelaskan saat ini masih terdapat keterbatasan dalam penanganan kasus-kasus yang kompleks yang menuntut keahlian dari dokter spesialis dan subspesialis.
"Alhamdulillah, dengan dibukanya tiga program studi baru ini FKUI kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan kedokteran terkemuka di Indonesia yang selalu berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang bermutu," ujarnya.
Ari mengungkapkan ketiga prodi baru ini telah melalui berbagai tahapan penting, termasuk akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), sehingga dapat dipastikan bahwa program ini memenuhi standar pendidikan kedokteran spesialis dan subspesialis yang telah ditentukan.
Ia memaparkan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi dirancang dengan durasi selama delapan semester. Lulusan dari prodi ini diharapkan dapat menjadi dokter spesialis emergensi yang mampu mengelola layanan emergensi, khususnya resusitasi, baik sebagai klinisi maupun manajerial.
Sementara, lanjutnya, Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Subspesialis Urologi, masa studi akan berlangsung selama empat semester dan dibagi menjadi tiga tahapan pendidikan yang komprehensif.
Ari mengungkapkan ketiga tahapan tersebut yautu Tahap I yakni Pembekalan, peserta program akan mendapatkan materi dasar yang mendukung pemahaman mendalam tentang keilmuan dari masing-masing subspesialisasinya. Kemudian, Tahap II adalah Magang, peserta program akan ditempatkan di rumah sakit pendidikan untuk mengikuti pelatihan klinis intensif sesuai peminatan masing-masing.
"Tahap III adalah Mandiri yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta program untuk bekerja secara mandiri dengan bimbingan dalam rangka mempersiapkan diri menjadi konsultan jantung dan pembuluh darah serta konsultan urologi yang kompeten," jelasnya.
Ari menekankan lulusan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Prodi Subspesialis Urologi FKUI akan memiliki kompetensi unggul dalam bentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai peminatan yang mereka pilih.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FKUI buka Prodi Subspesialis Urologi pertama di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Di samping itu FKUI juga membuka Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi.
"Pembukaan tiga prodi baru ini menjadi sebuah terobosan dalam pendidikan kedokteran yang dirancang guna memenuhi kebutuhan pelayanan spesialis dan subspesialistik bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia," kata Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Ari mengatakan dibukanya ketiga prodi ini juga akan memperluas akses masyarakat, khususnya terhadap layanan kedokteran emergensi, jantung dan pembuluh darah, serta urologi yang berkualitas.
Ia menjelaskan saat ini masih terdapat keterbatasan dalam penanganan kasus-kasus yang kompleks yang menuntut keahlian dari dokter spesialis dan subspesialis.
"Alhamdulillah, dengan dibukanya tiga program studi baru ini FKUI kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan kedokteran terkemuka di Indonesia yang selalu berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang bermutu," ujarnya.
Ari mengungkapkan ketiga prodi baru ini telah melalui berbagai tahapan penting, termasuk akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), sehingga dapat dipastikan bahwa program ini memenuhi standar pendidikan kedokteran spesialis dan subspesialis yang telah ditentukan.
Ia memaparkan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi dirancang dengan durasi selama delapan semester. Lulusan dari prodi ini diharapkan dapat menjadi dokter spesialis emergensi yang mampu mengelola layanan emergensi, khususnya resusitasi, baik sebagai klinisi maupun manajerial.
Sementara, lanjutnya, Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Subspesialis Urologi, masa studi akan berlangsung selama empat semester dan dibagi menjadi tiga tahapan pendidikan yang komprehensif.
Ari mengungkapkan ketiga tahapan tersebut yautu Tahap I yakni Pembekalan, peserta program akan mendapatkan materi dasar yang mendukung pemahaman mendalam tentang keilmuan dari masing-masing subspesialisasinya. Kemudian, Tahap II adalah Magang, peserta program akan ditempatkan di rumah sakit pendidikan untuk mengikuti pelatihan klinis intensif sesuai peminatan masing-masing.
"Tahap III adalah Mandiri yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta program untuk bekerja secara mandiri dengan bimbingan dalam rangka mempersiapkan diri menjadi konsultan jantung dan pembuluh darah serta konsultan urologi yang kompeten," jelasnya.
Ari menekankan lulusan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Prodi Subspesialis Urologi FKUI akan memiliki kompetensi unggul dalam bentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai peminatan yang mereka pilih.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FKUI buka Prodi Subspesialis Urologi pertama di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024