Antarajabar.com - Aspek topografi lahan, kontur tanah hingga suhu udara pada sebuah kebun kopi sangat memengaruhi karakteristik biji kopi yang dipanen dan akhirnya dapat menciptakan rasa kopi yang beragam, kata pecinta kopi sekaligus barista Armor Kopi Bandung, Muhammad Luviana.

"Kopi itu tidak selamanya pahit, ada yang memiliki rasa asam buah, manis,berry-like(seperti rasa buah frambos atau arbei),aroma gula merah, sawo,markisa,dan banyak lagi,  bisa dilihat melalui roda rasa kopi aliasflavor wheel," kata M Luviana di Bandung, Kamis.

Ia mengatakan, teknik yang digunakan dalam memproses biji kopi yang telah matang (roasted) hingga menjadi secangkir kopi siap minum juga sangat beragam, masing-masing turut menentukan rasa akhir sajian kopi.

"Mulai dari V60, aero-press, siphon, moka pot, ibrik , dan sebagainya. Namun, yang paling sederhana dan paling 'jujur' adalah dengan cara tubruk," kata dia.

Menurutnya, kopi tubruk akan mengeluarkan seluruh karakteristik rasa dari biji kopi karena kopi langsung disajikan beserta ampasnya, tanpa metode khusus.

"Teknik V60 (baca : Vi-Sixty) misalnya, akan cenderung mengeluarkan karakter kopi yang asam menuju manis. Kalau tubruk, semua karakternya tercampur," kata dia.

Saat ini, sebagai barista, Luviana berupaya untuk mengedukasi setiap pelanggan yang datang dengan cara memberi mereka keleluasaan memilih biji kopi yang  tersedia dengan karakteristik rasa masing-masing.

"Bila pelanggan yang awam akan diperkenalkan dulu, di sini ada kopi jenis arabica yang asam, robusta dan excelsa yang pahit, atau liberica yang asam bercita rasa buah, setelah itu kita pancing dengan sajian kopi yang ringan dengan proses natural, kadang dicampur susu," kata dia.

Selain itu  ia mengatakan, pemrosesan kopi yang benar tidak akan berdampak pada asam lambung sehingga tetap bisa dinikmati pecinta kopi yang memiliki penyakit maag.

"Dalam proses menuang kopi, ada gas-gas yang dikeluarkan, namanya blooming process.Kemudian, kopi dibasahkan sehingga CO2 nya akan keluar. Setelah melewati proses ini, kopi tidak akan membuat kembung atau maag kecuali ditambah dengan susu," katanya.  

Ia juga mengaku sebagai penderita maag kronis, dirinya tetap mengkonsumsi kopi hingga tiga sampai empat cangkir setiap harinya.

Pewarta: Nur Khansa

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015