Antarajabar.com - Kepala Sekretariat Panwaslu Cianjur, Jabar, Indra Sunggara membantah telah melakukan pemotongan honor untuk pembentukkan PPL dan dia mengakui realisasi honor dari Rp500 ribu menjadi Rp300 ribu itu karena ada perubahan RAB.

"Intinya tidak ada pemotongan. Memang yang kami realisasi Rp300 ribu karena ada perubahan. Yang kami SPJ-kan Rp300 ribu, tidak Rp500 ribu. Jadi kalau ada isu penyelewengan Rp200 ribu itu tidak benar," kata Kepala Sekretariat Panwaslu Cianjur, Indra Sunggara, saat dihubungi, Minggu.

Sejumlah anggota Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dan Panwascam menduga adanya pemotongan yang dilakukan sekretariat Panwaslu karena ungkap mereka, berdasarakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Panwaslu Cianjur, honorium pembentukan PPL sebesar Rp500 ribu per anggota Panwascam, namun sejumlah anggota Panwascam mengaku hanya menerima Rp300 ribu per orang.

Selain itu, ada dugaan tidak diberikannya honor Panwascam saat melaksanakan tes wawancara dan berdasarkan RAB, tidak disebutkan adanya anggaran untuk pembentukkan Kasek Panwascam.

Anggota PPL yang meminta namanya dirahasiakan, menduga adanya penyelewengan honor pembentukkan PPL, dari semua rincian RAB yang paling menonjol adanya dugaan pemangkasan honor pembentukkan PPL oleh kepala sekretariat kabupaten untuk anggota panwascam se-Kabupaten Cianjur.   

"Dalam RAB Panwaslu Cianjur dan MPHD dari Bagian Umum jelas tertera honor untuk pembentukkan PPL ini Rp500 ribu. Tapi di lapangan, uang honor hanya diberikan Rp300 ribu per anggota panwascam. Artinya, ada dugaan pemangkasan honor Rp200 ribu per anggota panwascam," katanya.

Sementara itu, anggota Panwascam Kecamatan Cugenang, Bisri Mustofa, mengatakan, honor pembentukan PPL yang diterima beberapa waktu lalu dari Panwaslu Cianjur, hanya Rp300 ribu dari pagu Rp500 ribu yang tercantum di RAB.

Pihaknya tidak tahu-menahu mengenai permasalahan tersebut karena sepengetahuannya honor Panwascam saat pembentukkan PPL ini Rp300 ribu per orang.

"Saya menerima honor Rp300 ribu saat pembentukkan PPL dan hampir semua anggota Panwascam yang saya tahu memang menerima Rp300 ribu," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015