Antarajawabarat.com, 2/7 - Kerusuhan di satu penjara di Melbourne, yang melukai delapan orang, diperkirakan telah menimbulkan kerugian dengan nilai lebih dari 7,7 juta dolar AS, dan pembayar pajak lah yang memikul biayanya.

Protes tersebut, yang berubah jadi kerusuhan untuk menentang peraturan baru yang melarang orang merokok di dalam penjara Victoria, pada Kamis telah digambarkan sebagai penyebab kerugian terbesar akibat kerusuhan penjara di Australia.

Kerugian bernilai jutaan dolar itu akan menyedot dana dari anggaran negara bagian tahun ini, sementara pembentukan tim penyelidik independen mengenai kerusuhan tersebut juga akan merugikan masyarakat.

Mantan wakil komisaris polisi Kieran Walshe telah diminta memimpin satuan tugas itu, yang akan menentukan penyebab sesungguhnya kerusuhan tersebut dan akan mencari para pelakunya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.

Menteri Polisi Wade Noonan mengatakan temuan tim penyelidik itu akan dikeluarkan pada November dan akan disiarkan kepada masyarakat kecuali temuan tersebut membahayakan keamanan penjara.

Satu sumber penjara mengatakan kepada News Corp pada Kamis kerusakan yang dialami penjara itu besar dan aksi tersebut direncanakan dengan baik.

"Semuanya di dalam penjara hancur, termasuk fail penjara yang berusia lebih dari 20 tahun," kata sumber itu.

"Dari apa yang saya fahami, tak ada satu barang pun di dalam penjara tersebut yang tidak rusak. Saya kira itu direncanakan dengan baik," katanya.

Penjaga penjara telah menyerukan perubahan prosedur, setelah pernyataan dikeluarkan bahwa mereka dikerahkan untuk meredakan situasi tanpa membawa senjata.

Mereka yang diduga telah memainkan peran besar dalam kerusuhan itu telah dipindahkan ke penjara lain, sementara Metropolitan Remand Centre akan tetap ditutup selama lima pekan.

Tokoh serikat pekerja sektor publik Catherine Davies mengatakan perbaikan kerusakan takkan "mudah atau murah".

Wanita tersebut mengatakan penjaga penjara belum menyuarakan keprihatinan apa pun mengenai potensi kerusuhan yang mengakibatkan peristiwa pada Selasa dan Rabu.

"Kami tak menerima peringatan mengenai itu," kata Catherine Davies kepada News Corp pada Kamis.

"Kenyataan praktis mengenai pengelolaan sistem penjara ialah kondisi seperti ini dapat terjadi kapan saja," katanya.

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015