Para CEO dari perusahaan perkeretaapian negara-negara ASEAN terlihat sangat senang dan antusias ketika diajak oleh PT KAI sebagai host ARCEOs Conference 2024 menaiki Whoosh, bahkan beberapa di antaranya ingin membangun kereta cepat setelah mencobanya.

Para CEO perusahaan kereta api Asia Tenggara ini, diajak menaiki Kereta Cepat Whoosh dari Padalarang ke Stasiun Halim dalam perjalanan pukul 07.18 WIB yang sampai di tujuan pukul 08.17 WIB.

Salah satunya, adalah CEO Keretapi Tanah Melayu Berhard (KTMB) Mohammad Rani Hisham Samsudin yang mengatakan bahwa menaiki whoosh inilah yang dirinya nantikan, meski dirinya pernah menaiki kereta berkecepatan tinggi di negara lain.

"Namun, kereta berkecepatan tinggi inilah yang paling spesial karena menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Jika saya lihat ini fantastis, meskipun kereta cepat pada umumnya sama, Whoosh ini menjadi pembeda karena dapat dinikmati di Asia Tenggara dan menawarkan kecepatan di mana Jakarta-Bandung 140 km hanya sekitar setengah jam. Karenanya ada rencana untuk mengadakannya di Malaysia," ujar Rani Hisham di sela-sela perjalanan Whoosh, Rabu.

Menurut Rani Hisham, hal yang penting di sini adalah kecepatan untuk menghemat waktu, dan hal ini menjadikan prospek yang bagus bagi pembangunan perekonomian negara, produksi yang tinggi, dan efisien antara kedua kota sejauh apapun itu. Terlebih dengan melihat respon publiknya yang sangat baik.

"Saya pikir itu menjadi baik bagi Whoosh dan masa depannya di Indonesia. Tentu dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian Jakarta-Bandung, dan Indonesia secara keseluruhannya," katanya.

Hal sama, diungkapkan Deputy Governor State Railway of Thailand, Anan Phonimdang, yang mengatakan bahwa kereta berkecepatan tinggi adalah tujuan perusahaan Thailand itu, karenanya dia sangat antusias dengan kereta yang mampu melahap 124 kilometer Bandung-Jakarta dalam waktu 28 menit dengan kecepatan maksimal 350 km.
"Kereta cepat ini adalah tujuan kami. Saya pikir layanan berkecepatan tinggi yang bagus dan baru di ASEAN ini, bisa diperluas dan perlu hadir dari kota lain yang terhubung dengan Bandung. Ini merupakan ide jika pengembangan lahan yang dilengkapi dengan stasiun kereta berkecepatan tinggi," ujarnya.

Sementara, GM Philippine National Railways Celeste D. Lauta mengatakan dia sangat menikmati pengalaman luar biasanya yang pertama kali menaiki Kereta Cepat Whoosh.

"Saya rasa ini masih bisa ditingkatkan mungkin ada kelas kompartemen. Namun saya rasa ini wow dan akan berjalan sangat baik karena ini cepat dan nyaman," ucapnya.

Diketahui, ARCEOs' Conference ke-44 ini diikuti oleh delapan operator kereta se-Asia Tenggara meliputi:
1. Keretapi Tanah Melayu (Malaysia) yang dipimpin oleh YBhg. Datuk Mohd Rani Hisham Samsudin selaku GCEO
2. Vietnam Railways (Vietnam) yang dipimpin oleh Hoang Gia Kanh selaku General Director - Head of Delegation
3. Ministry of Public Works and Transport (Kamboja) yang dipimpin oleh Ray Rom selaku Director of Railway Department
4. Lao National Railways (Laos) yang dipimpin oleh Daochinda Siharath selaku Managing Director
5. Philippine National Railways (Filipina) yang dipimpin oleh Atty. Celeste D. Lauta selaku General Manager
6. Myanma Railways (Myanmar) yang dipimpin oleh Nyi Nyi Swe selaku General Manager (Planning & Admin) (CEO)
7. State Railway of Thailand (Thailand) yang dipimpin oleh Anan Phonimdang selaku Deputy Governor
8. PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Indonesia) yang dipimpin oleh Didiek Hartantyo selaku Direktur Utama.

Adapun rangkaian acara ARCEOs' Conference meliputi:
1. CEO Meeting
2. Kegiatan Sosial penanaman pohon
3. Sharing Session dengan jajaran pakar
4. Memperkenalkan Bandung sebagai kota wisata terhubung KAI
5. Benchmarking Station6. Memperkenalkan Whoosh, Compartment Suites, Dining on Train, dan LRT Jabodebek.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jajal Whoosh, para CEO perkeretaapian ASEAN ingin bangun kereta cepat

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024