Antarajawabarat.com, 25/4 - Kepala Lembaga Hak Asasi Manusia PBB, Jumat (24/4), mendesak media, lembaga pembuat aturan dan pemerintah di Inggris agar bertindak guna mencegah tersebarnya hasutan kebencian, setelah harian The Sun menyiarkan artikel yang menyebut migran "kecoa".

Zeid Ra'ad Al-Hussein, Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia, juga menyeru semua negara Eropa agar mengambil sikap lebih tegas mengenai rasisme dan xenofobia, yang ia katakan seringkali mengobarkan lingkaran kejam fitnah, tak-adanya toleransi dan politisasi migran dengan kedok kebebasan berekspresi.

"Serangan verbal kejam ini terhadap pendatang dan pencari suaka di tabloid Inggris telah berlangsung tanpa tantangan berdasarkan hukum untuk waktu sangat lama," kata Komisaris itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Ia menambahkan meskipun ia adalah penganjur kebebasan bereskpresi, hak itu bukan absolut.

Zeid mengatakan tabloid tersebut "menguras kasih sayang buat ribuan orang yang menyelamatkan diri dari konflik pelanggaran hak asasi manusia dan kehancuran ekonomi, yang tewas-tenggelam di Laut Tengah".

"Rasisme juga beresiko membuat krisis jadi lebih parah, dan dapat mengakibatkan banyak orang kehilangan nyawan," ia menambahkan.

Zeid mengatakan artikel The Sun cuma salh satu contoh lebih ekstrem mengenai raibuan artikel anti-orang asing yang telah muncul di tabloid Inggris selama dua dasawarsa belakangan.

Komisaris Tinggi itu menyatakan, "Meskipun masalah migrasi dan pengungsi adalah topik sangat sah buat debat terbuka, penting bahwa keputusan kebijakan migrasi yang mempengaruhi nyawa manusia dan hak asasi mendasar manusia mesti dijadikan dasar bagi kenyataan --bukan fiksi, tindakan membesar-besarkan atau xenofobia terang-terangan".

Awal pekan ini, satu organisasi non-pemerintah Inggris, Society of Black Lawyers, melaporkan tabloid The Sun ke Polisi Metropolitan Inggris dan meminta masalah itu diselidiki berdasarkan 1986 Public Order Act untuk melihat apakh artikel tersebut meningkat jadi hasutan bagi kebencian rasial.

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015