Upacara pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis di ibukota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat, termasuk Presiden Iran Masoud Pezeshkian, menurut media setempat.

Menurut kantor berita resmi IRNA, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akan memimpin salat jenazah.

Sebelumnya pada Rabu pagi, Hamas dan Iran mengumumkan pembunuhan atas Haniyeh dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Teheran, Iran, sehari setelah dia menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Meski Israel tetap bungkam atas kematian Haniyeh, namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan keterlibatan Tel Aviv dalam pembunuhannya.

Israel, yang menentang resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Setidaknya 39.445 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 91.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel digugat telah melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan negara tersebut untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Sementara itu, Menteri luar negeri Turki pada Rabu mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.

"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya, kepada bangsa Palestina, dan kepada dunia Islam. Dan mereka tidak boleh lupa bahwa dengan membunuhnya, mereka juga membunuh perdamaian," kata Hakan Fidan dalam wawancara langsung dengan stasiun penyiaran swasta Kanal 7.
Fidan mengatakan bahwa perdana menteri Israel telah "menyandera Amerika."

"Netanyahu sangat menyadari hal ini. Dia telah menyandera Amerika. Jika dia terlibat perang di Lebanon, AS tidak mempunyai pilihan lain selain berperang untuk mendukungnya," tambah menlu Turki tersebut.

Baca juga: AS pasok 10 ribu bom dan rudal untuk Israel sejak konflik Gaza

Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu dini hari waktu setempat. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, tetapi Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya.

Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dibunuh dalam serangan udara di sebuah wisma tamu.

Fidan juga berbicara melalui telepon dengan menteri luar negeri sementara Ali Bagheri pada Rabu.

Keduanya mendiskusikan perkembangan seusai pembunuhan terhadap Haniyeh dan situasi di kawasan, menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Oncu Keceli di X.


Sumber: Anadolu-OANA



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Upacara pemakaman Ismail Haniyeh dimulai di Teheran, Iran

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024