Antarajawabarat.com, 20/2 - DPW Muhammadiyah Jawa Barat menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Recapital Life Insurance (Relife) dalam program kepesertaan asuransi syariah bagi warga Muhammadiyah.

"Kami berharap kerja sama ini merupakan bagian dari ikhtiar kita untuk memberikan pencerahan dan peningkatan kepesertaan asuransi syariah yang harus terus dikembangkan," kata Ketua DPW Muhammadiyah Jabar Ayat Dimyati di sela-sela penandatangan MoU itu, Jumat.

Penandatanganan MoU antara DPW Muhammadiyah Jabar dengan Relife itu dilakukan oleh Ketua DPW Muhammadiyah Jabar Ayat Dimyati dengan Direktur Utama Relife Cevi Sudarto di Jalan Talagabodas Kota Bandung.

Hadir pada kesempatan itu Sekum Muhammadiyah Kabar Makhmud Syafe'i dan Direktur Pemasaran Relife Hery Suranto serta sejumlah pengurus DPW Muhammadiyah Jabar.

Ketua DPW Muhammadiyah Jabar Ayat Dimyati menyebutkan potensi pasar asuransi syariah atau syar'i di Indonesia, khususnya di Jabar cukup besar. Namun kenyataanya perkembangan asuransi seperti takaful di lapangan cukup berat.

"Perkembangan asuransi takaful di masyarakat masih berat dan bergerak lambat dibandingkan potensinya yang sebenarnya cukup besar," kata Ayat.

Ia menyebutkan perlu adanya wawasan untuk gerakan dalam sistem ekonomi dengan sistem syar'i yang esensinya harus tetap dipertahankan. Menurut dia perlu ada pemahaman dan edukasi terkait asuransi syar'i serta dilakukan pendampingan yang diikuti dengan penjelasan hukumnya yang bisa diterima oleh masyarakat.

"Dari kerja sama ini potensi pasar warga Muhammadiyah Jabar untuk asuransi syar'i dibuka dan menjadi hak bagi individu untuk menjadi pesertanya. Kami mendorong adanya semangat mengembangkan ekonomi syariah di masyarakat," kata Ayat Dimyati.

Sementara itu Dirut Relife Cevi Sudarto menyebutkan MoU dengan Muhammadiyah Jabar merupakan bagian dari upaya kecil dalam memberdayakan potensi warga Muhammadiyah. Pihaknya akan terus melakukan sinergitas dengan berbagai kalangan dalam menorong asuransi syariah dengan organisasi lainnya, ICMI, Kadin, Hipmi serta elemen lainnya.

"Kerja sama ini bukan yang pertama, namun kami dari Relife memberikan sesuatu yang baru dari kerja sama ini," kata Cevi Sudarto.

Ia menyebutkan, perbedaan persepsi yang terjadi saat ini terkait asuransi perlu dilakukan penyamaan persepsi dan sinkronisasi sehingga bisa memunculkan nilai manfaat dan kebaikannya bagi umat melalui asuransi syariah.

"Muhammadiyan merupakan organisasi yang besar, selain dari anggota aktif kami juga akan menyisir dari 'silent member' Muhammadiyah. Kami berharap bisa menjembatani mereka yang tidak aktif menjadi aktif," katanya.

Terkait kerja sama dengan Muhammadiyah Jabar itu, menurut Cevi pihaknya akan menentukan format kerja sama salah satunya dengan pembuatan kartu peserta yang bisa dimanfaatkan sebagai kartu diskon atau memanfaatkan potensi jaringan warga Muhammadiyah dalam berbagai sektor pemberdayaan masyarakat dan ekonomi.

"Produk yang kami kembangkan adalah tabungan hari tua dan proteksi kesehatan, selain itu ada beberapa varian produk asuransi syariah yang akan kami kembangkan dan saat ini menunggu persetujuan dari otoritas jasa keuangan," kata Dirut Relife itu menambahkan.***3***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015