Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan sekitar 1.000 mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) ke sejumlah lokasi penyangga pangan nasional.

Dari data Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, di sejumlah lokasi tersebut ada tiga kegiatan, yakni pompanisasi di lahan sawah tadah hujan, optimalisasi lahan rawa, dan tumpang sisit padi gogo di lahan perkebunan.

Andi Amran di Polbangtan Bogor, Senin, mengatakan 1.000 mahasiswa ini akan berkontribusi di sembilan provinsi penyangga pangan nasional, dengan memberikan solusi jangka pendek dan panjang.

“Jangka pendek adalah pompanisasi. Jadi, anak-anak ini mengawasi pompa. Kemudian, pupuk yang diberikan untuk bantuan tambahan 100 persen oleh presiden sebesar Rp28 triliun, itu diawasi,” kata Andi Amran.

Ia mengatakan ada tiga poin penting yang harus diawasi mahasiswa di lapangan, yang diharapkan akan terjadi peningkatan produksi pangan secara signifikan.

Bahkan, kata Andi Amran, mahasiswa yang mencapai target Penambahan Areal Tanam (PAT) dengan hasil terbaik, bisa dikirim ke luar negeri untuk studi banding sebanyak 50 orang.

 

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan lepas 1.000 mahasiswa ke lokasi penyangga pangan nasional

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024