Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir dan pimpinan perusahaan Emaar Properties dari Uni Emirat Arab yakni Mohamed Alabbar ke Nusantara, Kalimantan Timur membuktikan minat investasi yang besar ke IKN.

"Hari ini pimpinan Emaar, suatu perusahaan properti dan bidang lainnya berskala global dari UEA melihat langsung progres pembangunan di IKN bersama Kepala OIKN, Menteri BUMN dan pejabat lainnya, membuktikan minat yg besar dari investor asing untuk membuktikan sendiri pembangunan di IKN dan sangat tertarik untuk mempertimbangkan setiap peluang dalam mendukung Nusantara," ujar Juru Bicara OIKN Troy Pantouw kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Troy menambahkan, Otorita Ibu Kota Nusantara membuka kesempatan seluas-luasnya bagi calon investor baik dari lokal, dalam dan luar negeri.

"Otorita Ibu Kota Nusantara membuka kesempatan seluas-luasnya bagi calon investor baik dari lokal, dalam dan luar negeri untuk turut membangun Nusantara," katanya.

Berdasarkan laman resmi Instagram Menteri BUMN Erick Thohir @erickthohir, Erick Thohir melakukan kunjungan bersama pimpinan Emaar Properties dari Uni Emirat Arab yakni Mohamed Alabbar ke IKN.

Emaar Properties merupakan perusahaan pengembang real estate dari UEA yang terlibat dalam proyek-proyek seperti menara Burj Khalifa dan Dubai Mall.

Kunjungan Erick Thohir dan Mohamed Alabbar ke IKN tersebut juga didampingi oleh Kepala OIKN Bambang Susantono.

Dalam kunjungan tersebut, ketiganya melihat progres pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

Kunjungan ke IKN tersebut dilakukan Erick Thohir, setelah dirinya mengunjungi tiga provinsi yakni Labuan Bajo,NTT, Mandalika di NTB dan Provinsi Bali.
Menurut Erick, selain sebagai pusat pemerintahan, di IKN juga dibangun kawasan finansial, bisnis district, dan kawasan pariwisata sebagai pendukung.

Menteri BUMN itu juga senang bisa memperlihatkan progres pembangunan IKN yang akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan.


 Mendengar saran

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendengarkan saran dari pendiri Emaar Properties Mohamed Ali Rashed Alabbar yang merupakan pengembang (developer) dari gedung pencakar langit tertinggi dunia Burj Khalifa, terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pariwisata Indonesia.

Saran tersebut diminta Erick saat mengajak pendiri Burj Khalifa ke beberapa destinasi pariwisata Tanah Air, yakni Labuan Bajo, Mandalika, dan Bali.

"Kami mendengarkan masukan dari Mr. Alabbar bagaimana Dubai dibangun menjadi pusat pariwisata di dunia. Saat ini kami sedang membangun kawasan Golo Mori di Labuan Bajo sebagai destinasi ecotourism atau wisata yang mengutamakan alam dan berkelanjutan," ujar Erick dikutip dari instagramnya di Jakarta, Minggu.

Menteri BUMN menyampaikan, setelah berkunjung ke Golo Mari, Labuan Bajo. Ia dan Mohamed Alabbar berkunjung ke Mandalika yang sudah memiliki sirkuit internasional dan menjadi venue MotoGP.

Menurut dia, di wilayah itu, pihaknya berencana akan membangun lapangan golf berstandar internasional sebagai bagian dari pariwisata olahraga (sport tourism).

Lebih lanjut di sesi kunjungan terakhirnya, Menteri Erick dan pendiri Burj Khalifa itu menyambangi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali yang diproyeksikan bisa menjadi salah satu tonggak pariwisata nasional.

Sehingga melalui KEK tersebut diharapkan bisa mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian Indonesia.

"Kawasan ini akan menjadi destinasi wisata berkelanjutan dan terintegrasi bertaraf internasional. Selain memiliki fasilitas hotel bintang lima dan convention center, KEK Sanur juga akan dilengkapi fasilitas kesehatan berupa rumah sakit bertaraf internasional," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kunjungan Menteri BUMN dan Emaar UEA bukti minat investasi ke IKN

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024