Antarajawabarat.com, 22/12 - Sekretaris Umum IPSI Jabar Dede Iman Nugraha mengundurkan diri dari Pengurus Besar IPSI karena kecewa dengan penilaian pertandingan pada ajang PON Remaja I/2014 di Surabaya.
"Saya kecewa dengan penilaian wasit juri pencak silat saat pertandingan di PON Remaja I di Jatim, ada yang tidak sportif dan mencederai fisolofi olahraga ini, sehingga menjadi alasan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan PB IPSI," kata Dede Iman kepada wartawan di Bandung, Senin.
Pada kepengurusan PB-IPSI, Dede Iman Nugraha menempati Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres). Ia juga merupakan pembina dan orang lama di kepengurusan top olahraga pencak silat di tanah air itu.
Pemicu pengunduran dirinya itu, kata dia adalah ketika atlet muda Jabar di kelas F yang mendapat penilaian tidak sportif dari wasit juri pertandingan.
"Langkah pertama, berangkat dari keprihatinan itu saya nyatakan mundur dari PB IPSI," katanya.
Ia yang sudah tiga periode di kepengurusan PB IPSI cukup untuk mengabdikan apa yang ia mampu, apa yang saya bisa. Setelah menyampaikan secara lisan, ia akan mengajukan surat permohonan pengunduran diri itu.
Ia mengkritisi kemampuan pengadil dalam pertandingan pencak silat, tidak tidak dari kualitas kemampuan wasitnya namun dari sisi mental dan serta budi luhur yang tertanam dalam filosifi pencaksilat.
"Bila kemampuan wasit juri yang melakukan kesalahan tanpa disengaja masih bisa ditolelir. Tapi kalau kecurangan atas dasar kesengajaan dan ada niat itu jelas sekali terlihat hubungannya dengan mental dan hati," katanya.
Menurut dia, fenomena yang dilakukan oknum itu itu sudah punya niat untuk menghancurkan pencak silat. Padahal dia sendiri bagian dari pencak silat.
"Saya sebagai pengurus merasa gagal," katanya.
Ia menyebutkan, berangkat dari pelatih yang jungkir balik mengorbankan tenaga, waktu bahkan materi yang sudah tidak terhitung untuk menjadikan atlet meraih prestasi terbaik.
"Tapi ketika atlet kita punya kemampuan yang luar biasa, ternyata dihianati oleh cara-cara seperti itu, pastinya menyakitkan," katanya.
Setelah melepas kepengurusan di PB-IPSI, Dede mengaku akan lebih berkonsentrasi dalam pembinaan IPSI di Jawa Barat sebagai Sekum Pengda IPSI Jabar.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Saya kecewa dengan penilaian wasit juri pencak silat saat pertandingan di PON Remaja I di Jatim, ada yang tidak sportif dan mencederai fisolofi olahraga ini, sehingga menjadi alasan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan PB IPSI," kata Dede Iman kepada wartawan di Bandung, Senin.
Pada kepengurusan PB-IPSI, Dede Iman Nugraha menempati Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres). Ia juga merupakan pembina dan orang lama di kepengurusan top olahraga pencak silat di tanah air itu.
Pemicu pengunduran dirinya itu, kata dia adalah ketika atlet muda Jabar di kelas F yang mendapat penilaian tidak sportif dari wasit juri pertandingan.
"Langkah pertama, berangkat dari keprihatinan itu saya nyatakan mundur dari PB IPSI," katanya.
Ia yang sudah tiga periode di kepengurusan PB IPSI cukup untuk mengabdikan apa yang ia mampu, apa yang saya bisa. Setelah menyampaikan secara lisan, ia akan mengajukan surat permohonan pengunduran diri itu.
Ia mengkritisi kemampuan pengadil dalam pertandingan pencak silat, tidak tidak dari kualitas kemampuan wasitnya namun dari sisi mental dan serta budi luhur yang tertanam dalam filosifi pencaksilat.
"Bila kemampuan wasit juri yang melakukan kesalahan tanpa disengaja masih bisa ditolelir. Tapi kalau kecurangan atas dasar kesengajaan dan ada niat itu jelas sekali terlihat hubungannya dengan mental dan hati," katanya.
Menurut dia, fenomena yang dilakukan oknum itu itu sudah punya niat untuk menghancurkan pencak silat. Padahal dia sendiri bagian dari pencak silat.
"Saya sebagai pengurus merasa gagal," katanya.
Ia menyebutkan, berangkat dari pelatih yang jungkir balik mengorbankan tenaga, waktu bahkan materi yang sudah tidak terhitung untuk menjadikan atlet meraih prestasi terbaik.
"Tapi ketika atlet kita punya kemampuan yang luar biasa, ternyata dihianati oleh cara-cara seperti itu, pastinya menyakitkan," katanya.
Setelah melepas kepengurusan di PB-IPSI, Dede mengaku akan lebih berkonsentrasi dalam pembinaan IPSI di Jawa Barat sebagai Sekum Pengda IPSI Jabar.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014