Antarajawabarat.com,28/11 - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) minta pemerintah untuk mengendalikan gula rafinasi karena dampaknya merugikan petani dan menyebabkan harga gula tersebut tidak stabil.

Ketua DPD APTRI Jawa Barat Anwar Asmali di Cirebon, Jum'at, mengatakan, pihaknya minta pemerintah mengendalikan gula rafinasi, karena dampaknya harga gula lokal tidak stabil bahkan cenderung turun sehingga merugikan para petani tebu.

Maraknya gula rafinasi di sejumlah pasar tradisional, kata dia, akan merusak penjualan gula lokal, karena perbedaan harga cukup tinggi.

Sementara itu Raskiman pedagang gula di Cirebon menuturkan, gula rafinasi dan gula lokal terutama yang berasal dari pasokan distributor sulit dibedakan, lantaran distributor sudah mencampurkan (oplos) gula tersebut.

Dia menfatakan gula rafinasi biasanya warnanya putih bening mirip kristal sedangkan gula lokal warnanya suram, namun setelah dicampur oleh pemasok/distributor, maka pedagang eceran sulit membedakan gula tersebut.

Menurut dia harga gula untuk pedagang eceran dari bandar tidak jauh berbeda antara gula rafinasi dengan gula lokal. Dia berharap pemerintah dapat memantau peredaran gula rafinasi dan mengendalikan harganya, sehingga tidak membuat gula lokal tersingkir.***2***Budi Suyanto

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014