Badan Pangan Nasional menjamin impor beras tidak akan merugikan petani yang memasuki musim panen, karena impor tersebut dilakukan hanya untuk menambah cadangan beras pemerintah.

“Untuk impor beras, ini hanya untuk cadangan beras pemerintah. Jadi, tidak langsung masuk ke pasar,” ujar Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani dalam acara bertajuk “Persiapan Ramadan, Kondisi Harga Bahan Pokok” di Jakarta, Senin.

Dalam rangka mengendalikan peredaran beras impor, katanya, Bapanas menugaskan Perum Bulog.

Rachmi menambahkan, pada saat musim panen datang pun, Bulog juga memiliki tanggung jawab untuk membeli produk petani.

“Agar NTP (nilai tukar petani) yang saat ini sudah bagus, sudah di angka 120-an, itu tidak turun,” ucap dia.

Ia mengatakan bahwa pemerintah memiliki tugas untuk menjaga para petani agar tetap memperoleh keuntungan, sejahtera, dan gembira dengan hasil panennya. Selain itu, kata dia, pemerintah juga harus menjaga kebutuhan konsumen, dalam hal ini masyarakat di Indonesia, agar tetap terpenuhi.

“Jadi, tidak boleh terus impor. Itu membuat petani rugi,” kata dia.

Sebelumnya, Arief Prasetyo menyatakan, tambahan impor beras sebanyak 1,6 juta ton bertujuan untuk mencegah risiko kekurangan beras.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bapanas jamin impor beras tak rugikan petani pada musim panen

Pewarta: Putu Indah Savitri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024