Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, menggencarkan program gerakan pangan murah (GPM) di 31 kecamatan pada 21 Februari hingga 4 Maret 2024 dalam rangka pengendalian inflasi serta mendekatkan akses pangan terjangkau kepada masyarakat.

“Program GPM ini dilakukan bergiliran dengan menghadirkan beberapa komoditas pangan yang dijual dengan harga di bawah pasar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Sugeng Heryanto di Indramayu, Selasa.

Baca juga: Pemkab Indramayu bagikan 3.200 bibit cabai jaga pasokan pangan
 
Sugeng menuturkan dalam program ini tersedia komoditas pangan seperti beras yang dijual Rp10.900 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram sampai minyak goreng Rp14.600 per liter.
 
Untuk membeli bahan pangan murah, kata dia, masyarakat dapat menghubungi kecamatan masing-masing mengenai pembagian jadwal serta teknis penyelenggaraan kegiatan GPM.
 
“Pihak kecamatan bisa mendukung kegiatan ini supaya berjalan sukses. Ini upaya kita dalam menstabilkan harga dan mengendalikan inflasi (di Indramayu),” ujarnya.
 
Sugeng mengimbau saat pelaksanaan program tersebut, warga harus bijak membeli komoditas pangan yang tersedia sesuai kebutuhan agar stok itu dapat mengakomodir seluruh masyarakat di wilayah masing-masing.
 
Dengan demikian, ketika bahan pangan itu terjual maka harga setiap komoditas bisa ditekan dan laju inflasi pun dapat terkendali.
 
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indramayu Aep Surahman menjelaskan pihaknya sudah menggandeng instansi terkait, khususnya Bulog setempat agar mengalokasikan beras berdasarkan kebutuhan warga di setiap kecamatan.
 
Aep menyebut program GPM merupakan upaya dari Pemkab Indramayu, dalam menjamin warganya memperoleh bahan pangan murah namun berkualitas.
 
“Kami berusaha menstabilkan harga bahan pokok terutama beras yang saat ini cukup tinggi harganya,” ujarnya.
 
Ia juga menambahkan Pemkab Indramayu sudah berkomitmen untuk terus menstabilkan harga, serta memastikan komoditas pangan tersedia di pasaran yang harganya sesuai dengan daya beli masyarakat.
 
“Pemerintah selalu hadir, membantu meringankan beban masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi daerah di Kabupaten Indramayu,” ucap dia.

Baca juga: Bulog Indramayu serap beras petani lebih dari 30 ribu ton

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024