Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan melonjak setelah klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) naik yang menandakan pasar tenaga kerja AS yang ketat.
 
Rupiah ditutup menanjak 105 poin atau 0,66 persen menjadi Rp15.660 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.765 per dolar AS.
 
"Rilis klaim pengangguran naik menjadi 224.000, naik dari revisi naik 215.000 pada minggu sebelumnya," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Taufan menuturkan data klaim pengangguran AS tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja sedang mendingin di tengah periode ketika perusahaan-perusahaan AS mengumumkan rencana untuk memangkas lebih dari 82.300 pekerjaan pada bulan lalu. Hal itu menekan kinerja mata uang dolar AS.
 
Selanjutnya, Institute for Supply Management merilis laporan Indeks Manager Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) Manufaktur ISM. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa PMI Manufaktur ISM membaik dari 47,4 pada Desember 2023 menjadi 49,1 pada Januari 2024, dibandingkan dengan konsensus analis sebesar 47. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
 
Aktivitas perekonomian di sektor manufaktur mengalami kontraksi selama 15 bulan berturut-turut. Institute for Supply Management (ISM) berkomentar bahwa permintaan masih lemah namun menunjukkan tanda-tanda perbaikan. 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah melonjak setelah klaim pengangguran AS naik

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024