Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar tidak mau diadu domba karena perbedaan pendapat dan pilihan dalam Pemilu 2024.

"Tidak boleh saling menghina, tidak boleh saling menjelekkan. Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama warga berkelahi, juga tidak boleh. Jangan mau kita diadu domba seperti itu, dibenturkan seperti itu, dipecah belah seperti itu," ujar Jokowi.

Demikian disampaikan Presiden Widodo dalam sambutannya pada acara Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.

Presiden mengatakan proses pemilu penting dan menentukan, namun ia tidak ingin karena perbedaan, masyarakat malah saling menghujat.

"Kita tidak ingin gara-gara pemilu, gara-gara beda pendapat, justru kita saling menghujat," kata Presiden.

Dia menekankan yang lebih penting adalah keutuhan, persatuan dan kerukunan bangsa.

"Mari perkuat silaturahmi agar situasi tetap sejuk, rukun. Saya tahu Muslimat NU paling bisa soal ini dan harus saya akui ibu-ibu memang paling juara," ujarnya.
 
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena telah berperan besar bagi NU.
 
"Pak Presiden, kami warga Muslimat NU menyampaikan terima kasih bahwa perhatian Bapak Presiden tidak sekadar mengusulkan Hari Santri, tapi beliau juga yang memulai menyiapkan dana abadi untuk pesantren," kata dia dalam acara Hari Lahir (Harlah) Ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Sabtu.
 
Selain mengusulkan Hari Santri dan menyiapkan dana abadi pesantren, ucapan terima kasih juga disampaikan dia karena Presiden Jokowi turut membantu 184 perguruan tinggi di lingkungan NU.

Baca juga: Ratusan ribu anggota Muslimat NU ramaikan harlah ke-78 di GBK
 
Salah satunya, ungkap dia, menginisiasi perguruan tinggi yang fokus di bidang keilmuan digital, seperti kecerdasan buatan.
 
"Ibu, Pak Presiden, mungkin banyak yang belum paham kalau artificial intellegence (kecerdasan buatan) itu ilmu yang mahal dan langka. Dan beliau (Presiden Jokowi) memberi dan memfasilitasi. Akhirnya Uni Emirat Arab memberi bantuan yang besar sekali Bu, tembus Rp1 triliun yang saya dengar," ujarnya.
 
Selain berterima kasih kepada Presiden Jokowi, Khofifah juga mengucapkan terima kasih kepada PBNU yang telah berusaha maksimal sehingga dapat menghantarkan PBNU menjadi salah satu organisasi terbesar di dunia.
 
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Muslimat NU yang senantiasa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan merawat Pancasila.
 
"Atas nama masyarakat, bangsa dan negara, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila, selalu merawat persatuan dan kerukunan untuk Indonesia Maju," kata dia.

Presiden Jokowi tiba di Stadion Utama GBK sekitar pukul 06.30 WIB dengan mengenakan baju putih dipadukan dengan jas berwarna biru gelap, kopiah, dan bawahan sarung.
Baca juga: Presiden hadiri Harlah ke-78 Muslimat NU
Baca juga: Khofifah: Politik Muslimat NU adalah politik kebangsaan
Baca juga: Yenny Wahid sebut NU punya kedekatan khusus dengan Jokowi

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden ingatkan masyarakat jangan mau diadu domba dalam pemilu

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024