Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melibatkan anak-anak muda yang merupakan peserta "Project 100" untuk membuat perencanaan penataan ruang publik di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Seperti penataan kolong jembatan dari sisi regulasi, keamanan serta desain, kemudian juga penataan sentra kuliner di alun-alun," kata Bima Arya, dalam keterangan di Bogor, Rabu malam.

Project 100 "Membangun Masa Depan Kota" merupakan program kolaborasi antara Pemerintah Kota Bogor dengan startup sosial non-profit yang bergerak di bidang pendidikan, Pemimpin.id yang berlangsung selama 100 hari.

Ia menjelaskan, dilibatkannya peserta "Project 100" ini dimulai saat rapat rencana penataan ruang publik bersama kepala dinas dan pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Teras Sukasari, Bogor (16/1).

Ada tiga pembahasan, perencanaan penataan yang dilakukan, diantaranya penataan ruang publik di area pasar, kolong jembatan Otista dan Alun-alun Kota Bogor.

Bima Arya menyebutkan peserta "Project 100" ini sudah melakukan tugas lapangan dan membuat skema serta pemetaan permasalahan yang dilanjutkan dengan mengikuti rapat internal bersama Wali Kota Bogor beserta jajaran Pemkot Bogor.

Sebanyak 30 peserta "Project 100" ini dibagi menjadi tiga klaster, dengan masing-masing klaster diisi oleh 10 peserta, yakni klaster penataan ruang publik, transportasi dan penataan pasar.

Setelah mengikuti rapat terkait perencanaan, Bima Arya mengajak para peserta untuk meninjau ke kolong Jembatan Otista dan Alun-alun Bogor.

Di sana, para peserta melihat bagaimana proses perencanaan, yang dimulai dari berbagai pembahasan.

Selain itu, Bima Arya juga memberikan mentoring kepada para peserta dan juga mempersilahkan para peserta mengemukakan ide, gagasan yang kemudian bisa dieksekusi melalui action.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024