Kelompok perlawanan Islam Hamas mengutuk keras serangan teroris ganda di Iran tenggara yang menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai ratusan orang lainnya.

Melalui pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu malam, Hamas mengatakan bahwa setiap aksi terorisme yang menargetkan warga sipil dan yang berupaya mengganggu keamanan dan stabilitas Republik Islam Iran mendukung rencana jahat musuh Zionis.

“Kami mengutuk semua aksi yang menargetkan keamanan dan kepentingan masyarakat di kawasan,” katanya.

Hamas menyampaikan rasa simpati mendalam kepada Republik Islam Iran dan keluarga para korban.

Dua ledakan terjadi di dekat lokasi pemakaman komandan tertinggi Iran Jenderal Qassem Soleimani di Kota Kerman pada Rabu (3/1) dengan selisih waktu 10 menit.

Saat itu ribuan orang sedang berkumpul untuk memperingati mendiang Panglima Qassem Soleimani yang terbunuh empat tahun lalu.


China Dukung Iran

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menegaskan pemerintah China mendukung Iran untuk menjaga keamanan nasionalnya menyusul insiden ledakan di Kota Kerman.

"Kami dengan tegas mendukung Iran dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasionalnya," kata Wang Wenbin kepada media di Beijing, China, pada Kamis.
Dia menyatakan hal itu untuk menanggapi peristiwa dua ledakan di dekat makam Jenderal Qassem Soleimani di Kota Kerman, Iran tenggara, pada Rabu (3/1)

Ribuan orang berkumpul di sana untuk memperingati empat tahun kematian Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang tewas dalam serangan pesawat nirawak AS di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020.

"Kami sangat terkejut dengan serangan teroris yang menghancurkan di Kota Kerman, Iran tenggara, yang menelan banyak korban jiwa," kata Wang Wenbin.

Dia juga menyampaikan duka yang mendalam atas insiden itu dan simpati yang tulus kepada mereka yang terluka dan keluarga para korban.

"China menentang terorisme dalam bentuk apa pun dan mengutuk keras serangan teroris," kata Wang Wenbin.

Pemerintah Iran mengatakan penyebab ledakan masih diselidiki oleh badan-badan keamanan.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menjadi insiden paling mematikan dalam sejarah Iran sejak revolusi 1979.

Dua ledakan tersebut menewaskan 84 orang dan melukai 284 orang lainnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyangkal bahwa negaranya atau Israel berada di balik serangan mematikan tersebut.


Sumber: IRNA-OANA/Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas: Serangan teroris di Iran mendukung rencana jahat Israel

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024