Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada momen perayaan natal dan tahun baru atau inflasi di bulan Desember relatif tinggi setiap tahun.
“Subkelompok makanan selalu dominan menyebabkan inflasi pada bulan Desember, yaitu cabai merah, bawang merah, tomat, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit (pada tahun 2023),” ujar Amalia, di Kantor BPS, Jakarta, Selasa.
Secara historis, inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau pada Desember 2020 sebesar 1,49 persen secara bulanan (month to month/MoM). Angka inflasi bulanan tersebut menjadi terbesar kedua di tahun 2020, hanya lebih rendah dari Januari 2020 karena pada saat itu harga cabai merah dan cabai rawit masih mengalami inflasi yang cukup tinggi.
Selanjutnya, pada Desember 2021, terjadi inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,61 persen MoM, tertinggi ketiga pada tahun tersebut.
Adapun pada Desember 2022, inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,57 persen MoM, terbesar ketiga di tahun 2022.
“Angka ini hanya lebih rendah dari April 2022 karena pada bulan April ada momen Idul Fitri yang jatuh pada awal Mei 2022 dan juga Juni 2022, karena pada saat itu harga cabai merah di bulan Juni dan cabai rawit masih mengalami inflasi yang relatif tinggi,” ujar dia lagi.
Memasuki Desember 2023, inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau MoM sebesar 1,07 persen.
Selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi serta kelompok rekreasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Inflasi makanan, minuman, tembakau relatif tinggi tiap Desember
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024