Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut tsunami yang terjadi akibat gempa bumi dengan magnitudo 7,4 di wilayah Pantai Barat Honshu, Jepang, pada Senin siang tidak berdampak ke Indonesia.

"Berdasarkan analisis modeling tsunami BMKG, gempa Jepang M7.4 tersebut tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia dan negara-negara Samudra Hindia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.  

Pihaknya menjelaskan, gempa yang memiliki episenter pada koordinat 37,35° LU dan 137,24° BT, atau tepatnya berlokasi di wilayah Prefektur Ishikawa, Jepang, pada kedalaman 45 km ini memicu peringatan tsunami pada wilayah sepanjang pesisir Pantai Barat Jepang.  

Wilayah yang berpotensi terjadi tsunami yaitu Noto Area, Prefektur Ishikawa dengan estimasi ketinggian 5 meter, Prefektur Yamaga, Prefektur Niigata, Sadogashima Island, Prefektur Toyama, Kaga Area Prefektur Ihikawa, Prefektur Fukui, Nothern Part of Hyogo Prefecture dengan estimasi ketinggian 3 meter, serta Pesisir Hokkaido bagian barat, Pesisir Laut Jepang bagian utara Hokkaido, Pesisir Laut Jepang bagian selatan Hokkaido, Prefektur Akita dengan estimasi ketinggian 1 meter.  



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sebut tsunami akibat gempa Jepang tidak berdampak ke Indonesia

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024