Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan pelaksanaan peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap ketiga pembangunan IKN akan dilakukan pekan depan sebelum periode libur Natal dan tahun baru.

"InsyaAllah minggu depan, sekitar tanggal 20-an (Desember) mudah-mudahan. Kalau jadwal tentunya saya akan ikut dari Istana, bagaimana jadwal Bapak Presiden," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono saat ditemui di sela acara "Workshop on International Financial Center di Ibu Kota Nusantara" di Jakarta, Senin.

Adapun untuk peletakan batu pertama tahap III, nilai investasinya ditargetkan sekitar Rp10 triliun.

Agung menuturkan pihaknya berupaya maksimal agar prosesi peletakan batu pertama dapat dilaksanakan sebelum memasuki masa liburan.

"Kita berharap semaksimal mungkin bisa tercapai karena mungkin sebagian juga sudah ada yang libur, tapi kita maksimal dulu sebelum libur harus ada groundbreaking," imbuhnya.

Agung menyebutkan terdapat tiga sektor proyek yang akan dilakukan peletakan batu pertama tahap ketiga nanti. Pertama, adalah sektor hijau yaitu proyek-proyek yang berkaitan dengan konsep green forest city dan reforestasi.

Kedua, yaitu proyek penguatan dan pembangunan ekosistem di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) yang berupa properti hunian, hotel, dan rumah sakit pemerintah.

"Kita sudah ada 3 RS (rumah sakit) swasta yang groundbreaking, kali ini pemerintah dan kita juga sudah melakukan pembagian antara 4 RS ini bidangnya apa saja. Kan ada 8 penyakit yang harus diwaspadai, nah mudah- mudahan 4 RS ini bisa meng-cover empat (penyakit)," ujar Agung.
Ketiga, adalah proyek gedung lembaga-lembaga pemerintahan yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan lembaga di sektor pertahanan.

"Kemarin kan sudah ada BI, kali ini akan ada LPS, juga kalau gak salah dari sektor pertahanan TNI/Polri bisa memulainya," ucap Agung.

Diketahui, peletakan batu pertama tahap I telah dilakukan pada 21-22 September 2023 dengan total nilai investasi sebesar Rp23 triliun. Terdapat 10 perusahaan Konsorsium Nusantara yang akan membangun mal, hotel, perkantoran serta kontribusi tanaman dan ruang terbuka hijau.

Kemudian, pembangunan tempat pelatihan sepak bola dengan standar internasional Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) hingga Pertamina sustainable energy center.

Selanjutnya. peletakan batu pertama tahap II pada 1-2 November 2023 dengan nilai investasi Rp12,5 triliun, di antaranya rumah sakit, mal yang terintegrasi dengan hotel dan apartemen, beberapa kantor pemerintah, pulau suaka orang hutan, bandara VVIP, dan sekolah negeri serta internasional.


323 surat pernyataan minta di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menerima 323 surat pernyataan minat (Letter of Intention/LoI) berinvestasi di IKN hingga pekan pertama Desember 2023.

Direktur Pembiayaan OIKN Naufal Aminuddin mengungkapkan angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan sebanyak 304 surat pernyataan minat yang tercatat hingga akhir November 2023.

"Pertumbuhan dari minat investasi oleh investor, baik dalam maupun luar negeri sangat besar untuk pembangunan IKN ini," kata Naufal dalam acara Sosialisasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin.
Apalagi, lanjut dia, keseluruhan investor tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri yakni kurang lebih 47 persen, antara lain dari Jepang, Singapura, China, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Finlandia, hingga Spanyol.

Meski begitu, mayoritas investor yang berminat menanamkan modalnya masih berasal dari dalam negeri, sebagai investor yang diprioritaskan.

Adapun dari 323 surat pernyataan minat tersebut, sektor yang diminati oleh calon investor yakni terbanyak barang dan jasa, energi, hingga properti.

Kemudian, disusul oleh sektor teknologi, air, campuran, transportasi, kesehatan, pendidikan, perkantoran, manajemen sampah, keuangan, konstruksi, perkotaan dan kawasan industri.

Naufal menyebutkan seluruh investor tersebut memiliki minat investasi di IKN dengan skema murni maupun Kerja sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU).

Untuk skema KPBU, terdapat sembilan proyek KPBU hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri (261 menara dan 159 unit rumah tapak), serta satu proyek KPBU sekolah. Secara keseluruhan indikasi investasi melalui skema KPBU untuk saat ini mencapai sekitar Rp55 triliun.

"Ini nilai yang signifikan sebenarnya dan akan bertambah dari waktu ke waktu karena sampai dengan saat ini, investor yang tertarik untuk berinvestasi melalui skema KPBU ini relatif besar," ungkapnya.

Dia merinci sembilan proyek hunian ASN dan TNI/Polri meliputi proyek PT Summarecon Agung Tbk sebanyak enam menara (252 unit), Konsorsium Nusantara sebanyak 60 menara (2.160 unit) dan 95 menara, PT Perintis Triniti Properti Tbk sebanyak delapan menara (208 unit), serta PT Nindya Karya sebanyak delapan menara (266 unit).

Ada pula proyek PT Intiland Development Tbk dengan 41 menara (2.555 unit) dan 109 unit rumah tapak, Maxin Global BHD sebanyak 10 menara (644 unit), IJM Corporation sebanyak 20 menara (1.078 unit), PT Rockelds Properti Indonesia sebanyak tiga menara dan 30 unit rumah tapak, serta PT Ciputra Development Tbk sebanyak 10 menara (720 unit) dan 20 unit rumah tapak.

Sementara pada satu proyek di sektor pendidikan, pembangunan sekolah di IKN melalui skema KPBU dilakukan oleh Cikal.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OIKN targetkan "groundbreaking" tahap ketiga di IKN pekan depan

Pewarta: Farhan Arda Nugraha

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023