Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) 2024 sebesar Rp1,4 triliun dari pajak dan retribusi yang terkumpul di setiap potensi yang ada di organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bogor, Hanafi di Kota Bogor, Jumat, mengatakan dari total anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023 ini kontribusi PAD Kota Bogor hanya 45 persen, sementara 55 persen masih lebih banyak dari dana transfer atau bagi hasil pemerintah pusat dan provinsi kepada Pemkot Bogor. Maka, untuk mengejar target PAD 2024 harus menggerakkan semua potensi OPD.

"PAD yang sudah kita tetapkan ini terdiri dari pajak daerah dan retribusi daerah. Maka, OPD incomer harus bisa jeli melihat potensi pajak daerah dan retribusi daerah," ujarnya.

Hanafi menjelaskan, pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah ini sudah diatur Undang-Undang. Bapenda pun selaku leading sektor terus memantau dan mengevaluasi penerimaan-penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dari OPD incomer agar kelemahan atau kekurangan bisa diatasi.

"Potensi daerah kita hanya dari jasa saja, Kota Bogor tidak punya sumber daya alam. Jadi kalau tidak berpikir keras, tidak berinovasi akan kerepotan," terangnya.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor pun telah menggelar Rapat Koordinasi (rakor) Pendapatan Asli Daerah (PAD) di salah satu hotel, Kamis (7/12). Rakor PAD ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pemungutan PAD Kota Bogor selama semester II dan perumusan Peraturan Wali Kota (Perwali) Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Hanafi melanjutkan, seperti yang disampaikan Wakil Wali Kota Dedie Abdul Rachim, ada salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor bahkan mempunyai PAD yang jauh lebih besar dari Kota Bogor. Ini karena Kabupaten Bogor mempermudah perizinan sehingga efek positifnya pendapatan bertambah. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bogor harus memberikan inovasi dan kerja keras dalam mengumpulkan PAD.

"Target PAD 2024 Rp 1,4 Triliun, target ini harus terealisasi. Jadi budaya kerjanya harus berubah agar target PAD bisa tercapai," tegasnya.

 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023