Tokoh masyarakat Jawa di Provinsi Kalimantan Timur Saefuddin Zuhri berpendapat keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah membawa angin segar kepada seluruh wilayah Nusantara terkait program pemerataan pembangunan akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, karena itu ia berharap program pembangunan IKN oleh Presiden Jokowi ini terus dilanjutkan oleh presiden berikutnya.

"Sebagai tokoh masyarakat Jawa di Kalimantan, kami berharap program pembangunan IKN oleh Presiden Jokowi ini terus dilanjutkan oleh presiden berikutnya. Kalau dulu ada istilah pembangunan hanya terpusat di Pulau Jawa saja, sekarang sudah banyak proyek besar nasional dikerjakan di Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua, Terlebih dengan ditetapkannya Kaltim sebagai lokasi IKN maka program dan sasaran pembangunan secara nasional akan berpindah ke sekitar IKN dan wilayah penyangga lainnya," kata Ketua DPP Silaturrahmi Jawa Kalimantan (Sijaka) itu di Samarinda, Rabu.

Zuhri yang juga anggota DPRD Provinsi Kaltim itu meyakini keberadaan IKN akan membawa dampak serta perubahan besar bagi masyarakat lokal, khususnya perubahan sosial menatap kehidupan sebagai warga metropolis.

Oleh sebab itu, Ia mengingatkan seluruh masyarakat untuk terus berbenah agar bisa beradaptasi dengan perubahan dan potensi persaingan dalam berbagai bidang dengan kemungkinan datangnya warga dari luar daerah yang sudah siap dengan keahlian yang dimilikinya.

"Dalam komunitas paguyuban kami juga selalu mengingatkan kepada anggota untuk terus mengasah kemampuannya di berbagai bidang agar nantinya bisa bersaing menyambut Ibu Kota Nusantara," kata Zuhri.

Selain itu, Zuhri menekankan kepada pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota di Kaltim untuk memperbanyak program pelatihan ketrampilan demi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

" Hadirnya IKN ini harus dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah daerah, jangan sampai masyarakat lokal hanya sebagai penonton saja, mereka harus ditingkatkan kemampuannya agar bisa berkiprah dalam berbagai bidang dengan masyarakat lainnya," ujarnya.

Belajar pengalaman dari Ibu Kota Negara Jakarta, Zuhri mengingatkan sejumlah wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara ( IKN) untuk segera berbenah dengan merencanakan konsep pembangunan jangka panjang menuju 25- 30 tahun ke depan.

Konsep pembangunan jangka panjang tersebut, menurut dia, sangat diperlukan menghadapi pesatnya pembangunan IKN dengan berbagai dampak yang ditimbulkan, misalnya terkait kemacetan, bencana banjir ataupun peningkatan tindak kriminalitas akibat tumbuh dan berkembang menjadi kota besar.


Kecewa Dengan Capres Anies
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur Seno Aji menyatakan kecewa atas pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengenai rencana pengkajian ulang keberlanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Pernyataan itu mengecewakan bagi kami yang berupaya keras dari awal hingga terwujud Undang-Undang IKN," ujar Seno Aji di Samarinda, Rabu.

Seno prihatin terhadap sikap dan pandangan Anies Baswedan karena mengecilkan peran Kalimantan Timur dalam pembangunan nasional.

"Pernyataan tersebut tidak mencerminkan semangat pemerataan yang seharusnya menjadi fokus pembangunan di Indonesia," ujarnya.

Presiden Joko Widodo, menurutnya, telah menegaskan pemindahan ibu kota ke Kalimantan merupakan upaya mengatasi ketimpangan pembangunan antar-wilayah, yang sering disebut sebagai 'Jawa Sentris'.

"Posisi Kalimantan yang berada di tengah-tengah Indonesia, diharapkan dapat menjadi titik pusat yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia dari Aceh hingga Papua," katanya.

Seno mengatakan telah mengikuti progres pembangunan IKN dan menilai perkembangan itu sangat baik.

Dia mengatakan terdapat deviasi positif yang berarti pembangunan berjalan lebih cepat dari target yang ditetapkan dalam diskusi dengan Badan Otorita IKN.

"Pernyataan tentang pengkajian ulang pembangunan IKN akan berdampak pada kekecewaan masyarakat Kaltim atas apa yang mereka harapkan dan perjuangkan selama ini," katanya.
Dia menekankan pembangunan IKN Nusantara, menurutnya, akan memicu pertumbuhan ekonomi regional seperti perbaikan infrastruktur di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

"Konteks pembangunan itu adalah kemajuan ekonomi masyarakat, karena pembangunan IKN dapat meningkatkan 'kue' ekonomi secara global dan regional," tuturnya.

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan IKN bukan hanya soal memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga memberikan kesempatan kesejahteraan yang sama bagi seluruh wilayah di Indonesia untuk berkembang.

Seno Aji melanjutkan keberadaan IKN diharapkan juga menyerap tenaga kerja lokal dan mendorong kemajuan UMKM di Kalimantan Timur.

"Itu kesempatan bagi Kalimantan Timur untuk menunjukkan kapasitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya.

Wakil rakyat Kalimantan Timur daerah pemilihan Kutai Kartanegara itu menekankan pentingnya visi dan misi calon presiden yang mendukung kelanjutan proyek IKN.

"Masyarakat Kalimantan Timur perlu mempertimbangkan dengan matang siapa calon presiden yang akan meneruskan pembangunan IKN," katanya.

Dia berharap proyek IKN akan terus berlanjut dan berdampak positif bagi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia. 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tokoh Jawa Kaltim: IKN wujud pemerataan pembanguan di Indonesia

Pewarta: Arumanto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023