Seorang pejabat PBB menyatakan "harapan sirna" setelah serangan udara Israel yang menghantam Khan Younis di Jalur Gaza pada Jumat, menyusul berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan.

"Sepekan ini menunjukkan kepada kita apa yang dapat terjadi ketika senjata berhenti ditembakkan. Situasi di Khan Younis hari ini adalah pengingat yang mengejutkan ketika senjata kembali diletuskan," kata Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, dalam pernyataan.

Dia mengatakan selama jeda kemanusiaan, para sandera dibebaskan dan orang-orang sakit mendapatkan perawatan. Jumlah bantuan yang masuk dan melintasi Gaza juga meningkat selama tujuh hari terakhir.

"Hari ini, hanya dalam waktu beberapa jam, banyak orang dilaporkan tewas dan luka-luka. Orang-orang diminta untuk mengungsi, sekali lagi," kata dia.

"Hampir dua bulan perang berkecamuk, anak-anak, wanita dan pria di Gaza berada dalam ketakutan. Tidak ada tempat aman untuk menyelamatkan diri. Mereka hidup di tengah penyakit, kerusakan dan kematian. Ini tidak dapat diterima." lanjut Griffiths.

Dia menekankan kembali perlunya gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan para sandera yang tersisa.

"Kita harus menghentikan perang ini," kata dia.

Setelah jeda kemanusiaan berakhir, militer Israel kembali menyerang Jalur Gaza pada Jumat yang menimbulkan ratusan korban warga Palestina.

Israel Akan Bangun Zona Netral di Gaza.

Sebuah sumber pada Jumat mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberitahu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bahwa negara itu akan membangun zona netral di dalam Gaza.

Pernyataan itu disiarkan media Israel KAN yang mengutip pejabat Israel yang tidak disebut namanya, bahwa Netanyahu mengatakan kepada Blinken militer Israel akan membangun "zona netral jauh di dalam Gaza."

Selain itu KAN menyebutkan Netanyahu mengatakan kepada Blinken Israel akan mempertahankan kendali keamanan atas Gaza pascaperang, dan masalah ini mendapat konsensus di antara anggota Kabinet Perang Israel.

Namun AS dan negara-negara Arab menolak rencana Israel untuk mengurangi wilayah Palestina di Gaza, menurut KAN.

Baik kantor Netanyahu dan AS telah menanggapi laporan itu.

Pada Jumat pagi, Israel dan Hamas saling tuduh melakukan pelanggaran dalam jeda kemanusiaan tujuh hari yang dimulai pada 24 November.

Hal ini berujung dengan tentara Israel kembali menyerang wilayah di Jalur Gaza usai mengumumkan berakhirnya jeda kemanusiaan, menyebabkan ratusan warga Palestina kehilangan nyawa.

Sebanyak 178 warga Palestina tewas dan 589 lainnya mengalami luka sejak Israel melanjutkan serangan bom ke Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Jeda kemanusiaan dimulai sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dengan Hamas, untuk menghentikan sementara pertempuran untuk dapat bertukar sandera, serta melakukan pengiriman bantuan.

Lebih dari 15.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober dan sebanyak 1.200 warga Israel juga tewas, menurut data resmi.



Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB sebut "harapan sirna" setelah Israel kembali serang Gaza

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023