Organisasi kemanusiaan MER-C pada Kamis mengatakan bahwa tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia saat ini sedang menunggu proses evakuasi untuk keluar dari Jalur Gaza.
"Tiga relawan MER-C sudah dievakuasi dari RS Indonesia di Gaza utara ke Rafah, Gaza selatan," demikian keterangan MER-C melalui akun Instagram @mercindonesia.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengatakan bahwa ketiga WNI tersebut, yakni Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi akan dievakuasi ke Mesir terlebih dahulu.
Namun, belum dapat dikonfirmasi apakah ketiga WNI tersebut akan dipulangkan ke Indonesia.
Proses evakuasi tiga relawan MER-C dari RS Indonesia di Gaza utara dilakukan menyusul serangan roket Israel terhadap RS Indonesia, yang menewaskan 12 orang dan menyebabkan sejumlah lainnya luka-luka.
Ratusan ribu warga Palestina sejak pekan lalu telah melarikan diri ke selatan ketika Israel meningkatkan invasi daratnya di Gaza utara, dikutip dari Al Jazeera.
Israel dan Hamas pada Rabu (22/11) mengumumkan kesepakatan jeda kemanusiaan di Gaza, setelah lebih dari enam pekan bombardemen Israel terhadap daerah kantong tersebut menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Kesepakatan itu mencakup jeda pertempuran selama empat hari dan masuknya 300 truk bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, ke Jalur Gaza.
Berdasarkan perjanjian yang dimediasi Qatar itu, 50 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan dan ditukar dengan pembebasan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, media Israel melaporkan.
Perjanjian itu juga memungkinkan jeda pertempuran diperpanjang, juga pembebasan lebih banyak anak dan perempuan yang ditahan oleh kedua belah pihak.
Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.128 warga Palestina, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel mencapai sekitar 1.200 orang.
Sebelumnya, Malaysia mengutuk serangan tak terhitung terhadap fasilitas kesehatan yang ada di Jalur Gaza, Palestina, oleh pasukan pendudukan Israel hingga menyebabkan ratusan nyawa menjadi korban.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan persnya yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, menyebut tindakan Israel yang terus menerus menargetkan serangan ke fasilitas kesehatan dan fasilitas vital merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Jenewa 1949.
“Ini demonstrasi lain yang sangat jelas dari rezim yang mencoba membinasakan warga Palestina secara total,” ujar pernyataan tersebut.
Malaysia menyesalkan serangan baru-baru ini terhadap fasilitas kesehatan di bawah Yayasan Perdamaian Global Perdana (PGPF) dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Tindakan pengecut oleh Israel itu harus segera diakhiri, kata pernyataan Kemenlu Malaysia itu.
Baca juga: 2.600 orang masih berada di dalam RS Indonesia yang dikepung Israel
Peningkatan jumlah korban meninggal dan penderitaan ekstrem penduduk Gaza membutuhkan respons cepat dan konkret. Untuk itu, Malaysia menyerukan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk upaya kolektif mengakhiri pertempuran dan bencana kemanusiaan di Gaza.
Dalam keterangan itu Wisma Putra juga menyebutkan bahwa Malaysia menegaskan kembali seruannya kepada komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas tindakan tidak manusiawi dan meminta mereka menghormati kesucian fasilitas kesehatan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pernyataan melalui akun sosial medianya mengatakan dalam pertemuan dengan mantan Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans pada Rabu (22/11) di Kuala Lumpur, juga menyuarakan sekali lagi pendirian tegas Malaysia terkait isu Palestina yang perlu penyelesaian segera.
Anwar mengatakan penyelesaian segera itu termasuk upaya gencatan senjata dan kemudahan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Baca juga: Israel jadikan ruang operasi RS Indonesia di Gaza sasaran tembak
Baca juga: AWG kutuk keras serangan Israel di rumah sakit Indonesia di Gaza
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MER-C: Tiga relawan WNI tunggu evakuasi untuk keluar dari Jalur Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Tiga relawan MER-C sudah dievakuasi dari RS Indonesia di Gaza utara ke Rafah, Gaza selatan," demikian keterangan MER-C melalui akun Instagram @mercindonesia.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengatakan bahwa ketiga WNI tersebut, yakni Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi akan dievakuasi ke Mesir terlebih dahulu.
Namun, belum dapat dikonfirmasi apakah ketiga WNI tersebut akan dipulangkan ke Indonesia.
Proses evakuasi tiga relawan MER-C dari RS Indonesia di Gaza utara dilakukan menyusul serangan roket Israel terhadap RS Indonesia, yang menewaskan 12 orang dan menyebabkan sejumlah lainnya luka-luka.
Ratusan ribu warga Palestina sejak pekan lalu telah melarikan diri ke selatan ketika Israel meningkatkan invasi daratnya di Gaza utara, dikutip dari Al Jazeera.
Israel dan Hamas pada Rabu (22/11) mengumumkan kesepakatan jeda kemanusiaan di Gaza, setelah lebih dari enam pekan bombardemen Israel terhadap daerah kantong tersebut menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Kesepakatan itu mencakup jeda pertempuran selama empat hari dan masuknya 300 truk bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, ke Jalur Gaza.
Berdasarkan perjanjian yang dimediasi Qatar itu, 50 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan dan ditukar dengan pembebasan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, media Israel melaporkan.
Perjanjian itu juga memungkinkan jeda pertempuran diperpanjang, juga pembebasan lebih banyak anak dan perempuan yang ditahan oleh kedua belah pihak.
Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.128 warga Palestina, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel mencapai sekitar 1.200 orang.
Sebelumnya, Malaysia mengutuk serangan tak terhitung terhadap fasilitas kesehatan yang ada di Jalur Gaza, Palestina, oleh pasukan pendudukan Israel hingga menyebabkan ratusan nyawa menjadi korban.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan persnya yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, menyebut tindakan Israel yang terus menerus menargetkan serangan ke fasilitas kesehatan dan fasilitas vital merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Jenewa 1949.
“Ini demonstrasi lain yang sangat jelas dari rezim yang mencoba membinasakan warga Palestina secara total,” ujar pernyataan tersebut.
Malaysia menyesalkan serangan baru-baru ini terhadap fasilitas kesehatan di bawah Yayasan Perdamaian Global Perdana (PGPF) dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Tindakan pengecut oleh Israel itu harus segera diakhiri, kata pernyataan Kemenlu Malaysia itu.
Baca juga: 2.600 orang masih berada di dalam RS Indonesia yang dikepung Israel
Peningkatan jumlah korban meninggal dan penderitaan ekstrem penduduk Gaza membutuhkan respons cepat dan konkret. Untuk itu, Malaysia menyerukan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk upaya kolektif mengakhiri pertempuran dan bencana kemanusiaan di Gaza.
Dalam keterangan itu Wisma Putra juga menyebutkan bahwa Malaysia menegaskan kembali seruannya kepada komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas tindakan tidak manusiawi dan meminta mereka menghormati kesucian fasilitas kesehatan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pernyataan melalui akun sosial medianya mengatakan dalam pertemuan dengan mantan Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans pada Rabu (22/11) di Kuala Lumpur, juga menyuarakan sekali lagi pendirian tegas Malaysia terkait isu Palestina yang perlu penyelesaian segera.
Anwar mengatakan penyelesaian segera itu termasuk upaya gencatan senjata dan kemudahan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Baca juga: Israel jadikan ruang operasi RS Indonesia di Gaza sasaran tembak
Baca juga: AWG kutuk keras serangan Israel di rumah sakit Indonesia di Gaza
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MER-C: Tiga relawan WNI tunggu evakuasi untuk keluar dari Jalur Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023