Bandung, 2/2 (Antara) - Barang-barang permainan menjadi media alternatif pendidikan bagi anak-anak agar menumbuhkan minat belajar.

"Mainan kini bisa diartikan sebagai suatu hal yang cukup luas, jadi jangan berpikiran bila mainan merupakan hal yang bertolak belakang dengan pendidikan," Ketua Panitia Pelakasana Bandung Toys & Kids Expo 2013, Fredi di Bandung, Minggu.

Menurut dia, banyak sekali mainan yang bisa menjadi sarana alternatif pendidikan untuk anak. Selain itu banyak pula aspek yang akan terlatih jika anak-anak belajar dengan mainan.

Ia mencontohkan dari mainan yang bisa mendidik itu seperti mainan balok kayu dengan angka, selain itu ada juga permainan kotak rubik. Permiainan itu bisa melatih anak dalam berhitung dan mengingat.

Freddy juga mengatakan, kalangan yang giat menggandrungi mainan ini, pada dasarnya bukan dari kalangan anak-anak, akan tetapi mereka yang telah dewasa dan telah mempunyai penghasilan sendiri.

"Bila dilihat, orang-orang yang giat menggandrungi mainan dan orang-orang yang datang ke pameran mayoritas adalah orang dewasa. Anak kecilnya malah sangat sedikit," katanya.
Menurut Freddy, pameran mainan ini mengusung tema "Toys & Kids" karena sekarang sudah banyak sekali pergeseran makna dari sebuah mainan.

"Dipilihnya tema tersebut untuk menunjukan masih ada kesinambungan antara mainan dan anak-anak. Jadi dua hal tersebut jadi satu mainan-mainan tersebut kini lebih sering dimainkan oleh orang dewasa," katanya.

Dipilihnya Kota Bandung sebagai kota ke dua diselenggarakannya acara ini juga bukan tanpa alasan. Kata Freddy, menurut survey, Kota Bandung merupakan kota paling banyak memiliki komunitas mainan dan hobi.

"Jika mengacu pada survey, Kota Bandung, punya banyak sekali komunitas mainan. Tidak heran bila antusias warga Bandung untuk datang ke pameran ini sangat tinggi," kata Freddy menambahkan.***3***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014