Antarajawabarat.com,31/1 - Gelegar suara petasan sejak Kamis (30/1) petang hingga detik-detik datangnya Tahun Baru China 2565, membahana di seluruh pelosok Negeri China, sekaligus dipercaya untuk menghalau kekuatan jahat agar tahun yang baru lebih baik.
"Suara petasan yang menggelegar dari segala penjuru kota Beijing dan China umumnya, dipercayai untuk menghalau kekuatan jahat, menakut-nakuti setan," kata Wang Li, seorang sepuh di Distrik Chaoyang, Beijing, Jumat.
Bagi warga asing yang baru kali pertama menginjakkan kaki di Beijing, atau beberapa kota lain di China, menjelang dan selama satu pekan perayaan Tahun Baru China, gelegar petasan dan kembang api akan membahana di seluruh penjuru kota.
Beragam ukuran petasan mulai dari hanya sebatang pensil hingga sebesar kaleng biskuit "Kong Guan", cukup membuat polusi suara yang sangat mengganggu bagi yang baru pertama kali mengalami detik-detik pergantian tahun menurut penanggalan kalender China, bahkan bagi yang telah agak lama tinggal di Beijing.
"Seperti di kota-kota di Timur Tengah kalau ada bom mobil berulang-ulang, atau dihujani rudal dari pihak lain," seloroh beberapa diplomat di China.
"Sungguh menggelegar suaranya, sampai sirene pengaman mobil pun berbunyi karena getaran yang dihasilkan. Sungguh kuat bunyi dan getaran yang ditimbulkan," kata diplomat yang enggan disebut identitasnya.
Tak hanya polusi suara, sejak 2012 Pemerintah China dan kelompok masyarakat peduli lingkungan mulai menyadari gelegar jutaan petasan selama perayaan Tahun Baru China juga telah ikut menaikkan tingkat polusi udara.
Direktur Institut Keamanan Lingkungan dan Publik Ma Jun mengatakan sudah terbukti bahwa penggunaan kembang api dan mercon dalam jumlah banyak mengakibatkan peningkatan polusi udara.
Dicontohkannya, pada 22 Januari 2012 sehari setelah perayaan Tahun Baru China alat pengukur polusi udara di Chengongzhuang Beijing mencatat tingkat polutan PM 2,5 meningkat dari 40 mikrogram pada pukul 06.00 menjadi 1.593 mikrogram per meter kubik pada tengah malam.
Pembatasan dengan mensyaratkan penyertaan identitas diri bagi masyarakat yang membeli petasan dan kembang api lebih dari yang disarankan, mau tidak mau berdampak turunnya keuntungan para produsen petasan serta kembang api.
Untuk tahun ini, khusus di Beijing, terdapat beberapa kios khusus petasan serta kembang api yang tersebar di enam dsitrik dengan jumlah petasan dan kembang api yang dijual sekitar 500 ribuan buah.
"Seperti ada yang kurang, perayaan Tahun Baru tanpa petasan dan kembang api. Itu sudah tradisi turun temurun, dan ada maksud dibalik itu yakni mengusir kekuatan jahat, agar tahun mendatang lebih baik, lebih mendatangkan kemakmuran dan keberuntungan," kata Wang Li.
Seperti tahun sebelumnya, detik-detik datangnya Tahun Baru China 2565 yang merupakan Tahun Kuda Kayu dimanfaatkan masyarakat di China berkumpul dengan keluarga, makan bersama, dan menyalakan petasan serta kembang api, hingga puncaknya pada pukul 00.00.
Gelegar petasan dan kembang api akan terdengar selama tujuh hari liburan perayaan Tahun Baru China dimana pada tahun ini jatuh sejak 31 Januari hingga 6 Februari mendatang. ***3***
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Suara petasan yang menggelegar dari segala penjuru kota Beijing dan China umumnya, dipercayai untuk menghalau kekuatan jahat, menakut-nakuti setan," kata Wang Li, seorang sepuh di Distrik Chaoyang, Beijing, Jumat.
Bagi warga asing yang baru kali pertama menginjakkan kaki di Beijing, atau beberapa kota lain di China, menjelang dan selama satu pekan perayaan Tahun Baru China, gelegar petasan dan kembang api akan membahana di seluruh penjuru kota.
Beragam ukuran petasan mulai dari hanya sebatang pensil hingga sebesar kaleng biskuit "Kong Guan", cukup membuat polusi suara yang sangat mengganggu bagi yang baru pertama kali mengalami detik-detik pergantian tahun menurut penanggalan kalender China, bahkan bagi yang telah agak lama tinggal di Beijing.
"Seperti di kota-kota di Timur Tengah kalau ada bom mobil berulang-ulang, atau dihujani rudal dari pihak lain," seloroh beberapa diplomat di China.
"Sungguh menggelegar suaranya, sampai sirene pengaman mobil pun berbunyi karena getaran yang dihasilkan. Sungguh kuat bunyi dan getaran yang ditimbulkan," kata diplomat yang enggan disebut identitasnya.
Tak hanya polusi suara, sejak 2012 Pemerintah China dan kelompok masyarakat peduli lingkungan mulai menyadari gelegar jutaan petasan selama perayaan Tahun Baru China juga telah ikut menaikkan tingkat polusi udara.
Direktur Institut Keamanan Lingkungan dan Publik Ma Jun mengatakan sudah terbukti bahwa penggunaan kembang api dan mercon dalam jumlah banyak mengakibatkan peningkatan polusi udara.
Dicontohkannya, pada 22 Januari 2012 sehari setelah perayaan Tahun Baru China alat pengukur polusi udara di Chengongzhuang Beijing mencatat tingkat polutan PM 2,5 meningkat dari 40 mikrogram pada pukul 06.00 menjadi 1.593 mikrogram per meter kubik pada tengah malam.
Pembatasan dengan mensyaratkan penyertaan identitas diri bagi masyarakat yang membeli petasan dan kembang api lebih dari yang disarankan, mau tidak mau berdampak turunnya keuntungan para produsen petasan serta kembang api.
Untuk tahun ini, khusus di Beijing, terdapat beberapa kios khusus petasan serta kembang api yang tersebar di enam dsitrik dengan jumlah petasan dan kembang api yang dijual sekitar 500 ribuan buah.
"Seperti ada yang kurang, perayaan Tahun Baru tanpa petasan dan kembang api. Itu sudah tradisi turun temurun, dan ada maksud dibalik itu yakni mengusir kekuatan jahat, agar tahun mendatang lebih baik, lebih mendatangkan kemakmuran dan keberuntungan," kata Wang Li.
Seperti tahun sebelumnya, detik-detik datangnya Tahun Baru China 2565 yang merupakan Tahun Kuda Kayu dimanfaatkan masyarakat di China berkumpul dengan keluarga, makan bersama, dan menyalakan petasan serta kembang api, hingga puncaknya pada pukul 00.00.
Gelegar petasan dan kembang api akan terdengar selama tujuh hari liburan perayaan Tahun Baru China dimana pada tahun ini jatuh sejak 31 Januari hingga 6 Februari mendatang. ***3***
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014