Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur di Kota Cirebon, Jawa Barat guna memastikan dan mengkaji penyebab kebakaran yang terjadi di lokasi itu.
"Di sini, spotnya kecil-kecil jadi lebih bisa ditangani oleh kawan-kawan di lokasi. Tapi pada konteks ini kami dari Kementerian ingin melihat persisnya ada api," kata Siti di Cirebon, Sabtu.
Dari hasil tinjauannya, Siti menilai titik api di TPA Kopi Luhur dapat tertangani dengan baik sehingga dampak yang ditimbulkan tidak separah seperti di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
"Tadi sudah bertanya, agak berbeda dari Sarimukti. Sarimukti sebetulnya agak terlambat menanganinya sehingga apinya keburu gede," katanya.
Ia menjelaskan pengecekan secara langsung ini harus dilakukan, karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada kemungkinan gas metan yang memicu munculnya titik api di lokasi tersebut.
Nantinya, hasil peninjauan itu akan dikaji untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat untuk peristiwa kebakaran di TPA.
"Karena ada teorinya juga, itu ada gas metan, kemudian ada angin besar, ada oksigen pasti kebakar. Itu yang ingin kami lihat. Kalau itu terjadi kebakaran gede-gede, itu kita sedang pelajari," jelasnya.
Siti menuturkan hari ini pihaknya melakukan perjalanan darat untuk mengecek satu per satu lokasi kebakaran TPA baik itu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berdasarkan data yang ia terima, terdapat 15 TPA di Indonesia yang mengalami kebakaran.
"Saya mengikuti perkembangan, sebetulnya sudah sebulan lebih tempat-tempat pembuangan akhir sampah seperti ini terbakar dan belasan spot. Yang terecord sama saya ada 15 spot, bukan hanya satu-satunya di Sarimukti, Bandung," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri LHK tinjau TPA Kopi Luhur Cirebon selidiki penyebab kebakaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023