Pakar komunikasi politik Effendi Gazali menilai Ganjar Pranowo tidak bermaksud merendahkan profesi pemandu acara atau master of ceremony (MC) dan jurnalis pada sebuah acara "Ganjar Pranowo Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
"Setelah saya menonton dengan pikiran jernih, pernyataan Ganjar itu tidak ditujukan untuk merendahkan profesi MC atau jurnalis. Maksud Ganjar bukan itu. Saya paham betul. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan merendahkan profesi itu. Apalagi, istrinya dulu juga seorang jurnalis," kata Effendi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Effendi, Ganjar hanya ingin memberikan contoh dari gagasan besarnya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) hebat di Indonesia.
Ganjar, kata Effendi, merasa gemas melihat fakta bahwa lulusan terbaik dari sebuah universitas jarang ada yang mau kembali ke kampus untuk menjadi dosen dan lebih memilih bekerja di tempat lebih menjanjikan, seperti BUMN atau perusahaan besar lainnya.
"Dan saya setuju dengan pernyataan Ganjar bahwa lulusan terbaik universitas harusnya kembali ke kampus untuk menjadi dosen. Itulah yang menjamin suatu bangsa menjadi cepat dalam akselerasinya menjadi negara maju," katanya.
Effendi menambahkan saat Jepang hancur karena dibom oleh Amerika, yang dilakukan Pemerintah Jepang saat itu adalah mendata jumlah guru, dosen, dan tenaga pengajar yang tersisa. Hal itu karena Jepang tahu bahwa guru, dosen, dan tenaga pengajar bisa membuat Jepang kembali bangkit dan maju kembali.
"Tujuan Ganjar menyampaikan itu untuk menggambarkan betapa guru, dosen, dan tenaga pengajar itu memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa; dan seharusnya lulusan terbaik universitas yang mengisi ruang itu untuk mencetak generasi bangsa yang hebat," jelasnya.
Dosen, lanjut Effendi, adalah "ibu" dari segala ilmu. Banyak orang dengan berbagai profesi lahir atas bimbingan dosen di kampus masing-masing, katanya.
"Konteks yang ingin disampaikan Ganjar itu, jadi, tidak ada maksud merendahkan. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan untuk merendahkan profesi orang lain," tegasnya.
Oleh karena itu, Effendi mengajak semua pihak untuk berpikir jernih terkait isu-isu beredar saat ini, meskipun dia memahami betul serangan terhadap Ganjar dilakukan untuk kepentingan politik dari pihak tertentu.
"Ya, di tahun politik seperti ini, gorengan isu akan selalu terjadi. Saya meminta masyarakat untuk jernih menilai dan memahami konteks dengan baik dan saya mengajak para pemilih di Indonesia, khususnya teman-teman jurnalis dan MC, untuk tidak mau diadu domba dengan isu ini," kata Effendi Gazali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar nilai Ganjar tak bermaksud rendahkan profesi MC dan jurnalis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Setelah saya menonton dengan pikiran jernih, pernyataan Ganjar itu tidak ditujukan untuk merendahkan profesi MC atau jurnalis. Maksud Ganjar bukan itu. Saya paham betul. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan merendahkan profesi itu. Apalagi, istrinya dulu juga seorang jurnalis," kata Effendi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Effendi, Ganjar hanya ingin memberikan contoh dari gagasan besarnya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) hebat di Indonesia.
Ganjar, kata Effendi, merasa gemas melihat fakta bahwa lulusan terbaik dari sebuah universitas jarang ada yang mau kembali ke kampus untuk menjadi dosen dan lebih memilih bekerja di tempat lebih menjanjikan, seperti BUMN atau perusahaan besar lainnya.
"Dan saya setuju dengan pernyataan Ganjar bahwa lulusan terbaik universitas harusnya kembali ke kampus untuk menjadi dosen. Itulah yang menjamin suatu bangsa menjadi cepat dalam akselerasinya menjadi negara maju," katanya.
Effendi menambahkan saat Jepang hancur karena dibom oleh Amerika, yang dilakukan Pemerintah Jepang saat itu adalah mendata jumlah guru, dosen, dan tenaga pengajar yang tersisa. Hal itu karena Jepang tahu bahwa guru, dosen, dan tenaga pengajar bisa membuat Jepang kembali bangkit dan maju kembali.
"Tujuan Ganjar menyampaikan itu untuk menggambarkan betapa guru, dosen, dan tenaga pengajar itu memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa; dan seharusnya lulusan terbaik universitas yang mengisi ruang itu untuk mencetak generasi bangsa yang hebat," jelasnya.
Dosen, lanjut Effendi, adalah "ibu" dari segala ilmu. Banyak orang dengan berbagai profesi lahir atas bimbingan dosen di kampus masing-masing, katanya.
"Konteks yang ingin disampaikan Ganjar itu, jadi, tidak ada maksud merendahkan. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan untuk merendahkan profesi orang lain," tegasnya.
Oleh karena itu, Effendi mengajak semua pihak untuk berpikir jernih terkait isu-isu beredar saat ini, meskipun dia memahami betul serangan terhadap Ganjar dilakukan untuk kepentingan politik dari pihak tertentu.
"Ya, di tahun politik seperti ini, gorengan isu akan selalu terjadi. Saya meminta masyarakat untuk jernih menilai dan memahami konteks dengan baik dan saya mengajak para pemilih di Indonesia, khususnya teman-teman jurnalis dan MC, untuk tidak mau diadu domba dengan isu ini," kata Effendi Gazali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar nilai Ganjar tak bermaksud rendahkan profesi MC dan jurnalis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023