Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sudah tertarik dengan baju adat Tanimbar sejak melakukan kunjungan kerja ke Saumlaki, Kabupaten Tanimbar, Provinsi Maluku, September tahun lalu.
Baju tersebut termasuk dari tiga busana adat yang disiapkan oleh Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho, untuk dikenakan Presiden dalam pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen Senayan pada 16 Agustus 2023 dan Upacara Peringatan HUT ke-78 RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2023.
“Untuk tanggal 16 Presiden (Jokowi) memilih baju adat dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar, versi yang sudah dimodifikasi,” kata Anggit dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Pakaian adat Tanimbar ini terdiri dari ikat kepala (kaluyak uke) dengan hiasan burung (somalay), baju, celana panjang, dan selempang bersilang dari kain tenun (syal brana ) serta sabuk lebar yang juga dari kain tenun.
Aksesoris yang dikenakan Presiden berupa kalung yang disebut mamuat, menyimpan makna keteguhan terhadap janji untuk menjalani kehidupan.
Sementara ikat kepala yang disebut kaluyak uke dengan aksesori somalay melambangkan tanggung jawab yang diemban seorang laki-laki.
“Pada kain tenun ada motif Tamata yang melambangkan martabat dan harga diri manusia. Ada juga motif bunga Kilun Loan yang melambangkan pentingnya posisi perempuan yang menandai kesempurnaan seorang laki-laki,” kata Anggit.
Baju adat tersebut diperoleh dan disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku.
Sementara itu, busana adat yang dikenakan oleh Ibu Negara Iriana Jokowi tidak disiapkan secara khusus oleh sespri, tetapi disiapkan sendiri oleh Ibu Iriana.
Ketika mendampingi Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI pada Rabu, Ibu Iriana tampak memakai setelan kebaya dan kain songket berwarna kuning keemasan.
Penampilan Ibu Negara semakin dipercantik dengan bros perak di bagian dada serta selendang bermotif bunga dan berenda yang terpasang di pundak kanannya.
Ibu Iriana terlihat memakai riasan sederhana dengan rambut digelung di belakang kepala.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa pakaian adat Tanimbar ke panggung tertinggi kenegaraan, ketika mengenakan busana suku asal Maluku itu dalam Sidang Tahunan MPR RI 2023.
“Yang saya pakai ini adalah baju adat dari Tanimbar, Provinsi Maluku,” kata Presiden Jokowi di akhir pidato yang dia sampaikan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Baju adat pria Tanimbar sendiri terdiri atas celana panjang dan kemeja panjang.
Kelengkapan adat meliputi umpan, yaitu selembar kain tenun yang dililitkan ke tubuh dan diikatkan di bahu atau pinggang.
Pakaian tersebut dilengkapi dengan hiasan kepala dari bulu burung, seperti burung cenderawasih atau kakatua.
Menurut Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan, pemilihan baju adat Tanimbar tidak terlepas dari kunjungan Presiden Jokowi ke Provinsi Maluku pada September 2022.
Kala itu, Jokowi mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat mengingat dia adalah presiden kedua yang berkunjung ke Tanimbar setelah kunjungan terakhir oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno pada 1958.
Lebih lanjut, Abetnego menjelaskan filosofi di balik baju adat Tanimbar, yaitu berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.
Motif-motif pada baju adat Tanimbar, ujar Abetnego, juga seringkali memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.
“Ini bukan sekedar pilihan pakaian, tetapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,” kata Abetnego dalam keterangan tertulis KSP.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi tertarik dengan baju adat Tanimbar sejak tahun lalu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023