Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Banten dr Novitria Dwinanda, Sp.A. Subsp.N.P.M mengatakan anak dengan obesitas tak hanya ditandai pipi tembam, tetapi juga leher yang hitam dan ini tak bisa dihilangkan.
"Anak dengan obesitas, lehernya hitam. Itu bukan dakian. Mau disikat kayak apa juga tidak akan hilang," ujar dia yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu di Jakarta, Selasa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anak obesitas tak selalu ditandai pipi tembam tapi juga leher hitam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Anak dengan obesitas, lehernya hitam. Itu bukan dakian. Mau disikat kayak apa juga tidak akan hilang," ujar dia yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu di Jakarta, Selasa.
Novitria menuturkan warna hitam di leher menggambarkan adanya resistensi insulin atau metabolisme insulin yang sudah tidak baik. Dia menyarankan agar orangtua yang menemukan ada garis hitam pada leher anak untuk segera memeriksakan kadar gula darah sang anak.
Menurut Kementerian Kesehatan, warna hitam pada leher ini disebut sebagai Acanthosis Nigricans (AN) atau kelainan kulit pada anak dan remaja gemuk.
Anak dengan AN dikatakan memiliki kemungkinan sebanyak 1,6 hingga 4,2 kali lebih besar untuk mengalami hiperinsulinemia atau kondisi terlalu banyak insulin dalam tubuh, dibandingkan anak yang tidak mengalami kelainan sama. Hubungan ini yang memperkuat bahwa AN berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2.
Selain leher hitam, tanda lain anak mengalami obesitas yakni memiliki leher yang pendek, perut buncit, kakinya agak bengkok, kerap merasa mudah mual, kembung, hiperkolesterol, perlemakan hati, siklus menstruasi terganggu (pada anak perempuan) dan mengalami mikropenis atau ukuran penis lebih kecil dari normal (pada anak laki-laki).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anak obesitas tak selalu ditandai pipi tembam tapi juga leher hitam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023