Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan penurunan selama tiga hari beruntun, setelah laporan pekerjaan AS untuk Juli menunjukkan pasar tenaga kerja melanjutkan pendinginan yang mendorong dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah lebih rendah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange terangkat 7,30 dolar AS atau 0,37 persen menjadi menetap pada 1.976,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.984,20 dolar AS dan terendah sesi di 1.954,50 dolar AS.

Emas berjangka merosot 6,20 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.968,80 dolar AS pada Kamis (3/8/2023). setelah tergelincir 3,80 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.975,00 dolar AS pada Rabu (2/8/2023), dan anjlok 30,40 dolar AS atau 1,5 persen menjadi 1.978,80 dolar AS pada Selasa (1/8/2023).

Pengusaha Amerika menambahkan 187.000 pekerjaan bulan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS (DOL) melaporkan pada Jumat (4/8/2023), lebih sedikit dari yang diharapkan. Namun, kenaikan upah yang solid dan penurunan pengangguran menjadi 3,5 persen menandakan berlanjutnya pengetatan di pasar tenaga kerja.

Revisi turun pada pertumbuhan pekerjaan Mei dan Juni juga menunjukkan permintaan tenaga kerja melambat setelah kenaikan suku bunga Fed yang besar dan kuat. Tetapi dengan 1,6 lowongan pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur, moderasi dalam perekrutan mungkin mengindikasikan perusahaan gagal menemukan pekerja.

Tetapi para ahli memperingatkan ini adalah tanda bahwa pasar tenaga kerja perlahan mendingin dan mungkin tanda selamat datang karena pasar keuangan masih memperdebatkan apakah Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas menguat setelah pertumbuhan pekerjaan AS melambat pada Juli

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023