Pakar dermatologi lulusan Universitas Gadjah Mada dr Danar Wicaksono, MSc. SpDV mengingatkan orang-orang tentang tiga pilar perawatan kulit demi meminimalisir berbagai masalah kulit.
"Biasanya dokter kulit menyarankan tiga pilar skincare baik malam maupun siang hari, yakni cleansing, membersihkan wajah atau kulit suatu hal yang harus dilakukan," kata dia di Jakarta, Jumat.
Setelah membersihkan lalu lembapkan kulit. Danar mengatakan apapun jenis kulitnya, tetap butuh pelembap. Pada kulit yang berminyak sekalipun, namun sebaiknya pilih yang berbasis air. Selanjutnya, lindungi kulit dengan menggunakan tabir surya.
Setelah seseorang menerapkan tiga pilar tersebut, Danar menyarankan penggunaan vitamin C pada pagi dan malam hari.
Penggunaan vitamin C pada pagi hari dapat membantu mengurangi kerusakan DNA akibat paparan sinar UV. Sementara pada malam hari, vitamin C bisa berperan untuk mengoreksi, menghilangkan noda gelap di kulit.
"Vitamin C dipakai terus menerus ternyata ini memiliki kemampuan membuat kulit lebih plumpy, bagus," ujar Danar.
Danar mengatakan biasanya menerapkan lima langkah perawatan kulit, dimulai pembersihan kulit, kemudian penggunaan dua jenis serum, diikuti pelembap dan tabir surya.
"Malam pun lima step. Itu berdasarkan jurnal kedokteran sampai dengan layering lima step biasanya semuanya masih tembus ke kulit," jelas dia.
Danar menyarankan seseorang mulai merawat kulit sebaiknya berusia awal 20 tahun-nan agar nantinya terbentuk kebiasaan saat usia 30 tahun-nan. Ini mengingat kebiasaan merawat kulit tidak tercipta dalam satu malam.
Dia mengakui pernah menemui pasien yang baru memulai kebiasaan merawat kulit pada usia 30 tahun-nan. Ini menyulitkan perawatan terutama bila ada masalah noda hitam karena dia belum tentu mau pakai satu tahap perawatan kulit.
Cantika Abigail "GAC" kisahkan pengalamannya idap peradangan kulit
Sebelumnya, Penyanyi Cantika Abigail menceritakan perjalanannya dalam menghadapi gangguan psoriasis kulit atau peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan kadang juga terasa gatal dan sudah dialaminya selama bertahun-tahun.
Dalam acara “Vaseline Healing Project: Kulit Sehat untuk Semua” di Fatmawati City Center, Jakarta, Minggu, Cantika mengatakan sudah mengalami kondisi tersebut sejak tahun 2011. Awalnya, ia didiagnosa mengalami alergi tungau karena keluhan gatal di seluruh tubuhnya. Namun, diagnosa tersebut ternyata salah karena dirinya tidak kunjung membaik walaupun sudah minum obat dari resep dokter.
“Di dokter ketiga, baru benar didiagnosanya kalau aku menderita psoriasis kulit,” kata Cantika.
Menurutnya, saat dirinya pertama kali didiagnosa psoriasis, informasi terkait gangguan kulit tersebut masih belum terlalu banyak. Beruntung, ia menemukan komunitas terkait psoriasis dan mulai mendapatkan banyak saran dari sana, selain saran dari dokter tentunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Biasanya dokter kulit menyarankan tiga pilar skincare baik malam maupun siang hari, yakni cleansing, membersihkan wajah atau kulit suatu hal yang harus dilakukan," kata dia di Jakarta, Jumat.
Setelah membersihkan lalu lembapkan kulit. Danar mengatakan apapun jenis kulitnya, tetap butuh pelembap. Pada kulit yang berminyak sekalipun, namun sebaiknya pilih yang berbasis air. Selanjutnya, lindungi kulit dengan menggunakan tabir surya.
Setelah seseorang menerapkan tiga pilar tersebut, Danar menyarankan penggunaan vitamin C pada pagi dan malam hari.
Penggunaan vitamin C pada pagi hari dapat membantu mengurangi kerusakan DNA akibat paparan sinar UV. Sementara pada malam hari, vitamin C bisa berperan untuk mengoreksi, menghilangkan noda gelap di kulit.
"Vitamin C dipakai terus menerus ternyata ini memiliki kemampuan membuat kulit lebih plumpy, bagus," ujar Danar.
Danar mengatakan biasanya menerapkan lima langkah perawatan kulit, dimulai pembersihan kulit, kemudian penggunaan dua jenis serum, diikuti pelembap dan tabir surya.
"Malam pun lima step. Itu berdasarkan jurnal kedokteran sampai dengan layering lima step biasanya semuanya masih tembus ke kulit," jelas dia.
Danar menyarankan seseorang mulai merawat kulit sebaiknya berusia awal 20 tahun-nan agar nantinya terbentuk kebiasaan saat usia 30 tahun-nan. Ini mengingat kebiasaan merawat kulit tidak tercipta dalam satu malam.
Dia mengakui pernah menemui pasien yang baru memulai kebiasaan merawat kulit pada usia 30 tahun-nan. Ini menyulitkan perawatan terutama bila ada masalah noda hitam karena dia belum tentu mau pakai satu tahap perawatan kulit.
Cantika Abigail "GAC" kisahkan pengalamannya idap peradangan kulit
Sebelumnya, Penyanyi Cantika Abigail menceritakan perjalanannya dalam menghadapi gangguan psoriasis kulit atau peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan kadang juga terasa gatal dan sudah dialaminya selama bertahun-tahun.
Dalam acara “Vaseline Healing Project: Kulit Sehat untuk Semua” di Fatmawati City Center, Jakarta, Minggu, Cantika mengatakan sudah mengalami kondisi tersebut sejak tahun 2011. Awalnya, ia didiagnosa mengalami alergi tungau karena keluhan gatal di seluruh tubuhnya. Namun, diagnosa tersebut ternyata salah karena dirinya tidak kunjung membaik walaupun sudah minum obat dari resep dokter.
“Di dokter ketiga, baru benar didiagnosanya kalau aku menderita psoriasis kulit,” kata Cantika.
Menurutnya, saat dirinya pertama kali didiagnosa psoriasis, informasi terkait gangguan kulit tersebut masih belum terlalu banyak. Beruntung, ia menemukan komunitas terkait psoriasis dan mulai mendapatkan banyak saran dari sana, selain saran dari dokter tentunya.
Cantika merupakan salah satu pasien dengan kondisi psoriasis khusus. Hal ini karena kondisi psoriasis dirinya muncul di seluruh tubuh dan tergolong berat, sehingga membutuhkan obat suntikan setiap bulannya untuk mengurangi gejala yang muncul.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ingat tiga pilar perawatan kulit ini ala dermatolog
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ingat tiga pilar perawatan kulit ini ala dermatolog
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023