Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang membantah tuduhan adanya hotel bintang tiga di kawasan pesantren tersebut, Indramayu, Jawa Barat.
 
Panji Gumilang menyebutkan hotel yang dimaksud bukan merupakan hotel, melainkan wisma untuk menginap para tamu dan wali santri yang berkunjung.
 
"Wisma Al Ishlah itu, orang pada gak ngerti, orang itu tempat tamu aja kok," kata Panji Gumilang kepada ANTARA di Indramayu, Jawa Barat, Jumat.
 
Menurutnya, Wisma Al Ishlah tidak dapat disamakan dengan hotel karena berada di dalam ruang lingkup pesantren.
 
Dia menyebutkan adanya penginapan tamu yang bernama Wisma Al Ishlah tersebut merupakan sistem modern agar tamu dan para wali santri yang berkunjung tidak bercampur dengan para santri.
 
"Maka harus modern, hidup itu harus modern, kalau tidak bagaimana bisa bersatu," ujar Panji Gumilang.
 
Sebelumnya terdapat sejumlah tudingan yang menyatakan Pesantren Al Zaytun memiliki hotel bintang tiga di dalam kawasan pesantren tersebut yang ramai diberitakan.
 
Menanggapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu segera menurunkan tim untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Sebelumnya, Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) selaku yayasan pengelola Ma'had Al Zaytun menegaskan sosok Panji Gumilang tidak dapat dipisahkan dari Ma'had Al Zaytun.

"Dalam menjelaskan Panji Gumilang dengan karyanya, yaitu Ma'had Al Zaytun, tidak dapat dipisahkan," kata Anggota Pembina YPI Abdul Halim, saat dikonfirmasi di Indramayu, Jawa Barat, Kamis.
 
Halim mengatakan Ma'had Al Zaytun adalah buah karya Panji Gumilang beserta kawan-kawannya, dimana Panji Gumilang merupakan pendiri, pelaksana, serta pengkoordinir dalam pendanaan.
 
"Jadi kalau ditanya siapa desainer besarnya, ya syekh Panji," tegas Abdul Halim yang juga merupakan sekretaris pribadi Panji Gumilang.
 
Menurutnya, anggapan untuk memisahkan Panji Gumilang dengan Ma'had Al Zaytun diibaratkan sebagaimana pemisahan gula dengan rasa manis, yang mustahil dilakukan.
 
"Kalau ada orang sebut Ma'had Al Zaytun baik, tapi syekh (Panji Gumilang) tidak baik, itu salah, kemarin kan ada yang menyimpulkan begitu," tuturnya.
 
Maka dari itu, menurutnya, Panji Gumilang tidak akan menjawab jika ditanyakan kepadanya apa itu Ma'had Al Zaytun ketika berada di luar kawasan pondok pesantren.

Begitu pula jika ditanyakan kepada Ma'had Al Zaytun tentang siapakah itu Panji Gumilang, sambungnya, pihak Ma'had Al Zaytun tidak akan menjawab soal itu sebelum datang langsung ke kawasan Ma'had Al Zaytun.
 
"Lihat saja Ma'had Al Zaytun, karena (pesantren) ini merupakan ukiran, lukisan, dan karya yang menunjukkan siapakah pembuatnya," kata Abdul Halim.

Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri hingga saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 30 saksi, dan 20 saksi ahli, termasuk menerima hasil pemeriksaan barang bukti dari Puslabfor Polri.

Ada pun daftar terhadap saksi ahli tersebut adalah lima ahli pidana, delapan ahli agama.

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Panji Gumilang bantah adanya hotel bintang tiga di Al Zaytun

Pewarta: Sean Filo Muhamad

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023