Operator seluler Telkomsel menyatakan kesiapan mereka untuk membuat dan meluncurkan Embedded Subscriber Identity Module atau eSIM tahun ini.

"Siap tahun ini," kata Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono saat ditemui di Denpasar, Bali, Rabu.

Namun Telkomsel kini masih menunggu regulasi soal teknologi kartu SIM tersebut dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

eSIM berbeda dengan kartu SIM fisik yang harus dipasang pada sebuah ponsel. eSIM tidak memiliki kartu SIM dalam bentuk fisik, nomor seluler ditanamkan pada perangkat seluler sehingga pengguna tidak perlu lagi memasukkan kartu pada slot kartu SIM.

Pengguna eSIM bisa mengunduh aplikasi operator seluler dan mendaftar secara daring untuk memasangkan nomor seluler ke ponsel.

Meskipun bentuknya berbeda, eSIM memiliki fungsi yang sama seperti kartu SIM konvensional. Ponsel tetap bisa tersambung ke layanan seluler dan digunakan untuk menelepon hingga berinternet.

Operator seluler di Indonesia sudah menyelenggarakan eSIM sejak beberapa tahun belakangan, yaitu Smartfren, Indosat Ooredo dan yang terbaru XL Axiata. 

Penggunaan eSIM di Indonesia dipicu oleh sejumlah ponsel premium yang menerapkan teknologi tersebut.

Penggunaan eSIM juga dinilai lebih aman karena nomor seluler tidak bisa dikeluarkan dari ponsel. Ketika gawai hilang, pengguna bisa melacak lokasi ponsel berkat eSIM.

Direktorat Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo pada Juni mengumumkan uji coba publik untuk kajian implementasi eSIM di Indonesia.

Kajian soal eSIM itu dibuat untuk menunjukkan analisis kebijakan yang dibutuhkan untuk mendukung pembentukan ekosistem teknologi tersebut di Indonesia.

Dengan demikian, layanan eSIM diharapkan berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Telkomsel sebut eSIM siap tahun ini

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023