Pasukan Israel pada Minggu (9/7) menghancurkan bangunan Palestina di Kota Hebron di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut pegiat HAM setempat.
"Sebuah gedung yang dibangun pada 1967 dan yang digunakan sebagai pemberhentian bus dihancurkan pasukan Israel," kata koordinator Asosiasi Pembela HAM di Hebron Imad Abu Shamsiyya kepada Anadolu.
Abu Shamsiyya mengatakan bangunan tersebut disita militer Israel untuk tujuan militer pada 1980.
"Pada 2018, militer memutuskan untuk menyerahkan bangunan Palestina ini ke pemukim," katanya. "Para pemukim berencana membangun 32 unit permukiman dan taman kanak-kanak di atas puing-puing bangunan tersebut."
Belum ada komentar dari otoritas Israel mengenai laporan itu.
Bangunan yang dihancurkan itu berjarak ratusan meter dari Masjid Ibrahimi di Kota Tua Hebron yang dikuasai Israel.
Berdasarkan Kesepakatan Hebron yang ditandatangani antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel pada 1997, Hebron terbagi menjadi dua wilayah yakni H1 di bawah kekuasaan Palestina dan H2 di bawah kekuasaan Israel.
Diperkirakan bahwa 20 persen dari luas Kota Hebron masuk ke wilayah H2.
Sebelumnya, pemukim Israel pada Kamis (6/7) sore melakukan berbagai serangan terhadap warga Palestina beserta properti mereka di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, sekelompok pemukim yang dikawal pasukan Israel melempari mobil warga Palestina dengan batu dekat desa Ein al-Beida di Tepi Barat timur. Insiden serupa juga dilaporkan di Kota Tulkarem barat di Tepi Barat utara, dan menyebabkan banyak mobil warga Palestina rusak.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang bayi yang terluka selamat dari serangan tersebut ketika ambulans yang membawanya ke rumah sakit diserang para pemukim.
Serangan lainnya juga dilaporkan di sejumlah daerah dekat Kota Nablus dan Salfit di Tepi Barat utara. Di sana para pemukim menembaki warga Palestina dan properti mereka tanpa laporan adanya korban luka.
Ketegangan di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat memuncak dalam beberapa bulan terakhir di tengah kegencaran penyerbuan Israel terhadap kota-kota Palestina.
Pada Senin (3/7) pasukan Israel meluncurkan serangan terbesar mereka di Kota Jenin dalam lebih dari 20 tahun, termasuk terhadap kamp pengungsi. Sebanyak 12 warga Palestina termasuk lima anak, tewas dalam serangan tersebut, menurut pernyataan Kemenkes.
Menurut pernyataan tersebut, lebih dari 192 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini. Sementara, sedikitnya 26 warga Israel juga tewas di berbagai serangan selama periode yang sama.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel hancurkan bangunan Palestina di Tepi Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Sebuah gedung yang dibangun pada 1967 dan yang digunakan sebagai pemberhentian bus dihancurkan pasukan Israel," kata koordinator Asosiasi Pembela HAM di Hebron Imad Abu Shamsiyya kepada Anadolu.
Abu Shamsiyya mengatakan bangunan tersebut disita militer Israel untuk tujuan militer pada 1980.
"Pada 2018, militer memutuskan untuk menyerahkan bangunan Palestina ini ke pemukim," katanya. "Para pemukim berencana membangun 32 unit permukiman dan taman kanak-kanak di atas puing-puing bangunan tersebut."
Belum ada komentar dari otoritas Israel mengenai laporan itu.
Bangunan yang dihancurkan itu berjarak ratusan meter dari Masjid Ibrahimi di Kota Tua Hebron yang dikuasai Israel.
Berdasarkan Kesepakatan Hebron yang ditandatangani antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel pada 1997, Hebron terbagi menjadi dua wilayah yakni H1 di bawah kekuasaan Palestina dan H2 di bawah kekuasaan Israel.
Diperkirakan bahwa 20 persen dari luas Kota Hebron masuk ke wilayah H2.
Sebelumnya, pemukim Israel pada Kamis (6/7) sore melakukan berbagai serangan terhadap warga Palestina beserta properti mereka di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, sekelompok pemukim yang dikawal pasukan Israel melempari mobil warga Palestina dengan batu dekat desa Ein al-Beida di Tepi Barat timur. Insiden serupa juga dilaporkan di Kota Tulkarem barat di Tepi Barat utara, dan menyebabkan banyak mobil warga Palestina rusak.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang bayi yang terluka selamat dari serangan tersebut ketika ambulans yang membawanya ke rumah sakit diserang para pemukim.
Serangan lainnya juga dilaporkan di sejumlah daerah dekat Kota Nablus dan Salfit di Tepi Barat utara. Di sana para pemukim menembaki warga Palestina dan properti mereka tanpa laporan adanya korban luka.
Ketegangan di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat memuncak dalam beberapa bulan terakhir di tengah kegencaran penyerbuan Israel terhadap kota-kota Palestina.
Pada Senin (3/7) pasukan Israel meluncurkan serangan terbesar mereka di Kota Jenin dalam lebih dari 20 tahun, termasuk terhadap kamp pengungsi. Sebanyak 12 warga Palestina termasuk lima anak, tewas dalam serangan tersebut, menurut pernyataan Kemenkes.
Menurut pernyataan tersebut, lebih dari 192 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini. Sementara, sedikitnya 26 warga Israel juga tewas di berbagai serangan selama periode yang sama.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel hancurkan bangunan Palestina di Tepi Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023