Trio rock asal Garut, Jawa Barat, Voice of Baceprot (VOB) yang beranggotakan Firda Marsya Kurnia (Marsya), Euis Siti Aisyah (Siti) dan Widi Rahmawati (Widi) menghadapi sejumlah tantangan selama menapaki karir mereka sejak terbentuk tahun 2014 dan restu orangtua salah satunya.
 
Widi, pembetot bas VOB saat menghadiri konferensi pers “Peluncuran Softex Daun Sirih terbarunya dan Kolaborasi dengan VOB” di Jakarta, Kamis, mengatakan karena tantangan inilah grup yang semula beranggotakan 15 orang menyusut menjadi tinggal tiga.

Widi bertemu Marsya (vokalis dan gitaris) dan Siti (drummer) saat menempuh pendidikan di MTs atau setara sekolah menengah pertama (SMP). Kala itu mereka sama-sama berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler teater.

"Kami berpikir bagaimana dapat alat. Kami latihan keras biar difasilitasi. Sebelum perform di sekolah, kami dibelikan alat yang proper," cerita Widi.

Selain restu orangtua, VOB juga sempat menghadapi komentar negatif dari orang-orang yang mengatakan mereka hanya mencari sensasi dengan memilih genre metal hingga tak punya masa depan.
 
"Ngapain berhijab mainin musik metal. Dibilangnya cari sensasi, belagu, apalagi di kampung kami (di Garut) band jarang. Enggak umum, dibilang enggak punya masa depan," kenangnya.
 
Namun hal-hal itu membuat dia dan tim semakin ingin membuktikan diri bukan semata mencari sensasi.

Usaha mereka tak sia-sia. Widi mengatakan, tim-nya membawa pulang piala dan rupiah begitu juga dengan restu orangtua.

Pada Agustus mendatang, VOB dijadwalkan menggelar tur konser di 11 kota di Amerika Serikat bertajuk "Retas American Tour 2023".

Sebelumnya, mereka menyambangi sejumlah negara di Eropa seperti Belanda, Denmark dam Swiss. Berbicara prestasi, VOB pernah masuk daftar NME 100 serta Metal Hammer's Class of 2023.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cerita trio rock VOB yang sempat terganjal restu orangtua

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023