Presiden Joko Widodo memberikan 38 ekor sapi yang didistribusikan ke setiap provinsi di Indonesia dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

"Bapak Presiden akan memberikan sapi kurban dalam rangka Idul Adha 1444 Hijriah tahun 2023. Kalau tahun lalu itu 34 provinsi, sekarang ditambah dengan provinsi yang baru terbentuk, jadi menjadi 38," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Sapi-sapi tersebut, menurut Heru, diberikan sesuai dengan usulan pemerintah provinsi masing-masing.

"Jadi ada usulan dari para gubernur untuk sapi itu didistribusikan," tambah Heru.

Sementara itu, dalam proses distribusi, Sekretariat Presiden akan bekerja sama dengan berbagai kementerian.

"Pertama adalah Sekretariat Presiden bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, Dirjen Dinas Agama untuk bisa memberikan yang terbaik sapi-sapi dari Bapak Presiden, dicek kesehatannya, harus bebas dari penyakit mulut dan kuku, dan tentunya bobotnya juga antara 900 kilogram sampai 1,2 ton," jelasnya.

Jenis sapi yang diberikan Jokowi itu adalah jenis simental limosin angus, brahman, dan peranakan ongole dari sapi Bali.

"Di Jakarta, Bapak Presiden akan memberikan sapi kepada Masjid Istiqlal yang jenis apinya adalah simental, beratnya adalah 1,2 ton atau 1.200 Kg, dengan jenis kelamin jantan," ungkapnya.

Mengenai lokasi di mana Jokowi akan melakukan ibadah salat Idul Adha, Heru mengatakan hal tersebut belum diputuskan.
"Salat Idul Adha belum ditentukan. Nanti tanya aja Pak Deputi menit-menit terakhir ya," katanya.

Kementerian Agama resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H pada Kamis (29/6) setelah sidang isbat di Jakarta, Minggu (18/6). Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dan laporan rukyatul hilal. Dari 99 titik di 34 provinsi pemantauan hilal, tidak ada satu pun yang melaporkan telah melihat hilal.

Dengan ditetapkannya Idul Adha 1444 H pada Kamis (29/6), maka terjadi perbedaan dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada Rabu (28/6).


Senang dibeli

Sementara itu, Suhendrik, seorang peternak di Desa Harapan Jaya, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengaku sangat senang karena sapi miliknya dibeli oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Alhamdulillah, senang sekaligus tak menyangka, sapi milik saya terpilih sebagai hewan kurban Presiden RI," kata Suhendrik, di Natuna, Kamis.

Sapi jenis limosin yang dipelihara Suhendrik, berusia 2,8 tahun. Bobotnya sekitar 750 kilogram, dengan panjang 1,52 meter, tinggi 1,38 meter, dan lingkar dada 2,06 meter. Sapi tersebut diklaim paling besar dan gagah di Natuna.

Suhendrik menyebut tim dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri hingga Sekretariat Negara (Setneg) telah turun melakukan survei dan mengecek langsung ke kandang sapi di dekat rumahnya, Desa Harapan Jaya.

"Dari hasil survei, sudah cocok dan memenuhi syarat untuk sapi kurban Presiden Jokowi," ujarnya pula.

Suhendrik mengatakan sapi kurban Presiden tersebut akan dikirim ke Pulau Serasan, Natuna menggunakan transportasi laut.

Namun, ia belum dapat memastikan waktu pengiriman karena masih menunggu informasi jadwal keberangkatan kapal menuju ke Pulau Serasan.

"Hari Raya Idul Adha tahun ini, Presiden Jokowi berkurban satu ekor sapi untuk disumbangkan kepada warga di Pulau Serasan," ujarnya.

Suhendrik menambahkan harga sapi limosin miliknya itu dibanderol seharga Rp80 juta. Harga tersebut sudah termasuk dengan biaya pemeliharaan hingga transportasi pengiriman ke Pulau Serasan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi berikan 38 ekor sapi untuk Idul Adha 1444 Hijriah

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023