Antarajawabarat.com, 9/9 - Presenter berita Prabu Revolusi mengatakan kunci sesorang untuk mahir dalam public speaking ialah membaca koran dengan nyaring secara rutin.
“Public speaking itu seni menyampaikan sesuatu pada khalayak. Namun cukup dengan melakukan point-point yang saya sarankan, seseorang bisa menjadi mahir dibidang tersebut salah satunya membaca koran dengan nada nyaring,” kata Prabu Revolusi saat menjadi pemateri dalam public speaking session di Bandung Indah Plaza.
Menurut Prabu Revolusi, membaca koran dengan disuarakan atau nyaring membantu seseorang melatih artikulasi suara dan kecepatan keluarnya kata-kata sesuai dengan pikiran.
“Dengan melakukan itu, kita tidak akan kehabisan kata-kata saat berbicara didepan umum,” kata dia.
Selanjutnya Prabu juga menyebutkan, saat kita sedang berbicara harus mampu memberikan emosi dari setiap ucapan yang kita sebutkan tersebut.
“Pembicaraan itu harus mengandung unsur “emosi” sehingga orang yang mendengarnya pun akan merasa menjalani hal itu dan ini salah satu pencegah orang tidur saat kita berbicara,” katanya.
Lebih lanjut Prabu juga menekankan, dalam public speaking gestur tubuh pun menjadi point penting berhasil atau tidaknya seseorang berbicara didepan umum yakni tujuannya sebagai pemberi empati pada public.
“Pembicara itu hebat dan tidak karena alasannya pembicaraan itu. Dan kegagalan pertama itu pun karena ketegangannya,” kata Prabu Revolusi menambahkan.
Resita
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
“Public speaking itu seni menyampaikan sesuatu pada khalayak. Namun cukup dengan melakukan point-point yang saya sarankan, seseorang bisa menjadi mahir dibidang tersebut salah satunya membaca koran dengan nada nyaring,” kata Prabu Revolusi saat menjadi pemateri dalam public speaking session di Bandung Indah Plaza.
Menurut Prabu Revolusi, membaca koran dengan disuarakan atau nyaring membantu seseorang melatih artikulasi suara dan kecepatan keluarnya kata-kata sesuai dengan pikiran.
“Dengan melakukan itu, kita tidak akan kehabisan kata-kata saat berbicara didepan umum,” kata dia.
Selanjutnya Prabu juga menyebutkan, saat kita sedang berbicara harus mampu memberikan emosi dari setiap ucapan yang kita sebutkan tersebut.
“Pembicaraan itu harus mengandung unsur “emosi” sehingga orang yang mendengarnya pun akan merasa menjalani hal itu dan ini salah satu pencegah orang tidur saat kita berbicara,” katanya.
Lebih lanjut Prabu juga menekankan, dalam public speaking gestur tubuh pun menjadi point penting berhasil atau tidaknya seseorang berbicara didepan umum yakni tujuannya sebagai pemberi empati pada public.
“Pembicara itu hebat dan tidak karena alasannya pembicaraan itu. Dan kegagalan pertama itu pun karena ketegangannya,” kata Prabu Revolusi menambahkan.
Resita
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013