Universitas Indonesia (UI) berupaya menjaga keseimbangan ekosistem di lingkungan kampus seluas sekitar 320 hektare di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas, hampir dua per tiga lahan di lingkungan Kampus UI Depok meliputi hutan kota dan danau yang menjadi tempat hidup aneka satwa liar, termasuk ular dan biawak.
Dalam webinar pada Kamis (15/6) mengenai pemantauan reptil di lingkungan kampus UI, Kepala Unit Pelaksana Teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan UI Sjahrul M. Nasri mengatakan bahwa universitas berkomitmen untuk menjaga kelestarian biawak dan ular yang ada di lingkungan kampus.
"Kami percaya, keberadaan biawak dan ular di kampus kita memegang peranan penting dalam ekosistem yang sehat dan menjaga keseimbangan populasi hewan lainnya," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, universitas melatih petugas untuk menangani ular serta merespons cepat laporan tentang keberadaan ular dan biawak di lingkungan kampus, termasuk mengidentifikasi dan memindahkannya ke area yang jauh dari tempat kegiatan warga UI.
Selain itu, universitas menyelenggarakan penyuluhan kepada masyarakat di lokasi penemuan ular dan biawak serta kelas terbuka tentang spesies ular dan biawak tentang peranannya dalam ekosistem bagi warga UI.
Kepala Pusat Riset Zoologi Terapan dan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional Evy Ayu Arida mengemukakan, sebagian masyarakat tidak menyukai dan tidak memperhatikan habitat reptil karena khawatir reptil membahayakan.
"Tidak bisa kita pungkiri, hewan seperti biawak dan ular merupakan jenis reptil yang sering hidup berdampingan dengan kita. Tidak semua hewan reptil, seperti ular, berbahaya dan berbisa," katanya.
Apabila bertemu dengan ular, ia melanjutkan, maka sebaiknya tetap bersikap tenang dan tidak panik.
"Jauhi ular tersebut dan tidak perlu diganggu. Kenali jenisnya atau buat dokumentasi seperti foto dan video yang jelas untuk menggambarkan posisi, warna, dan detail kepala ular. Lalu, kirimkan foto ular tersebut untuk minta bantuan kepada petugas keamanan atau ahlinya," katanya.
Evy mengatakan, alat seperti sapu atau pengki bisa digunakan untuk memindahkan ular keluar rumah atau ruangan dengan hati-hati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas, hampir dua per tiga lahan di lingkungan Kampus UI Depok meliputi hutan kota dan danau yang menjadi tempat hidup aneka satwa liar, termasuk ular dan biawak.
Dalam webinar pada Kamis (15/6) mengenai pemantauan reptil di lingkungan kampus UI, Kepala Unit Pelaksana Teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan UI Sjahrul M. Nasri mengatakan bahwa universitas berkomitmen untuk menjaga kelestarian biawak dan ular yang ada di lingkungan kampus.
"Kami percaya, keberadaan biawak dan ular di kampus kita memegang peranan penting dalam ekosistem yang sehat dan menjaga keseimbangan populasi hewan lainnya," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, universitas melatih petugas untuk menangani ular serta merespons cepat laporan tentang keberadaan ular dan biawak di lingkungan kampus, termasuk mengidentifikasi dan memindahkannya ke area yang jauh dari tempat kegiatan warga UI.
Selain itu, universitas menyelenggarakan penyuluhan kepada masyarakat di lokasi penemuan ular dan biawak serta kelas terbuka tentang spesies ular dan biawak tentang peranannya dalam ekosistem bagi warga UI.
Kepala Pusat Riset Zoologi Terapan dan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional Evy Ayu Arida mengemukakan, sebagian masyarakat tidak menyukai dan tidak memperhatikan habitat reptil karena khawatir reptil membahayakan.
"Tidak bisa kita pungkiri, hewan seperti biawak dan ular merupakan jenis reptil yang sering hidup berdampingan dengan kita. Tidak semua hewan reptil, seperti ular, berbahaya dan berbisa," katanya.
Apabila bertemu dengan ular, ia melanjutkan, maka sebaiknya tetap bersikap tenang dan tidak panik.
"Jauhi ular tersebut dan tidak perlu diganggu. Kenali jenisnya atau buat dokumentasi seperti foto dan video yang jelas untuk menggambarkan posisi, warna, dan detail kepala ular. Lalu, kirimkan foto ular tersebut untuk minta bantuan kepada petugas keamanan atau ahlinya," katanya.
Evy mengatakan, alat seperti sapu atau pengki bisa digunakan untuk memindahkan ular keluar rumah atau ruangan dengan hati-hati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023